Kapolri Lirik Kombes Pol Solehan?
Bintangempat.com, Jakarta- Ditengah tahun politik ini, Indonesia akan mengadakan Pemilihan Umum untuk menentukan Presiden Indonesia yang baru, suhu kondisi politik kita akan memanas dan isu sara sangat sensitif. Guna mendinginkan suhu politik ini maka Polri mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berat. Otomatis dibutuhkan perwira-perwira yang cerdas, sabar, pengalaman dan relegius dalam memimpin daerahnya masing-masing dari sektor sampai daerah, kapolsek, kapolres/ kapolresta dan kapolda agar tercipta suasana yang kondusif.
Kapolri Jenderal Tito Kanavian adalah sosok pemimpin yang cerdas, genius, dan teliti dalam mengambil sikap dan keputusan yang sejalan dengan Presiden Joko Widodo. Bisa jadi Kapolri melirik Kombes Pol Solehan, S.I.k, MH, untuk menjadi Waka Polda atau Kapolres/ta di suatu daerah. Sosok seperti Kombes Pol Solehan bisa jadi dibutuhkan pasalnya Solehan dikenal sebagai sosok yang Religius, agamis, dekat dengan tokoh-tokoh masyarakat dan dekat dengan Ulama-ulama.
Sifat dan karakter Kombes Pol Solehan sangat tampak ketika dia menjabat sebagai Kapolres Lamongan, Jawa Timur pada tahun 2013. Program pertama yang di luncurkan sungguh fenomenal yaitu Mondok, Ngaji dan Sosialisasi ke desa-desa pelosok atau terpencil yang disingkat MONALISA.
Program Monalisa merubah anggota Polres Lamongan menjadikan sosok Polisi yang Religius, sabar dan kuat, hal itu tampak ketika apel pagi dilaksanakan seluruh anggota diwajibkan membaca Asma’ul Husna dan berzikir bagi yang Muslim, berdoa sesuia dengan kepercayaannya masing-masing.
Budaya Lamongan yang kental dengan Pondok Pesantren, Lamongan terkenal dengan Amrozi dkk pelaku peledakan Bom di Bali. Bahkan dunia penasaran dengan kota Lamongan. Tidak mudah mengondusifkan Lamongan, disamping banyak Pondok Pesantren, Lamongan juga banyak perguruan pencak silat beraneka ragam. Ini juga akan mudah memicu pertumpahan darah.
Tak hanya sampai disini, Monalisa menarik hati Masyarakat Lamongan, seminggu sekali Polres Lamongan mendatangkan ustad dan ustadzah kondang seperti Mama Dedeh, Ustad Solmed, Anwar Zahid, kyai Ghofur dan lain-lain untuk memberikan siraman Rohani kepada masyarakat Lamongan, hingga akhirnya masyarakat Lamongan dekat sekali dengan polisi. Monalisa juga mampu mempererat tali persaudaraan antar ummat.
Seminggu sekali Polres Lamongan mendatangi Pondok-pondok pesantren dengan memberikan bantuan sembako dan semacamnya. Tidak itu saja, tiap hari jum’at Polres Lamongan menyantuni janda-janda miskin,kaum fakir miskin, Yatim piatu dan para tukang becak setelah lepas sholat jum’ah bersama.
Polres Lamongan juga sosialisasi ke desa-desa pelosok dengan mengendarai sepeda motor cross karena desa yang di jangkau curam, terjal melewati hutan (Alas). Desa yang kekurangan air minum dibuatkan semacam lumbung air, hingga mengirimkan air bersih dari mobil truk tangki.
Memang saat itu pemberitaan dan media belum banyak seperti sekarang, tapi Akbp Solehan tetap rutinitas melakukannya bersama jajarannya. Akbp Solehan juga dikenal seorang dermawan, kala itu ada seorang pelajar terkena operasi tertib lalulintas bernama fajar, pelajar STM/SMK swasta di Lamongan karena Bannya kecil tidak SNI, saat itu juga Akbp solehan merogoh sakunya mengambil uang 300 ribu dan diberikan kepada Fajar untuk membeli Ban yang SNI. Orang-orang jompo, orang-orang yang dipasung didatangi ke rumah-rumah warga dan diambil terus di bawa ke RS Menur Surabaya guna melakukan terapi dan pengobatan yang semua biaya ditanggung Polres Lamongan.
Kerendahan hati dan kedermawanannya Akbp Solehan hingga sampai saat ini menjadi cerita dikalangan masyarakat Lamongan. Lebih unik lagi, Akbp Solehan juga menciptakan 3 lagu religius yang berjudul: SATRIAKU, POLISIKU SAYANG POLISIKU MALANG DAN MAJU JAYA POLISIKU yang di aransmeni oleh Opik sahabat almarhum Ustad Uje. Lihat video klip nya di youtube kami,
Ditulis oleh Hadi Siswanto
(Pimpinan Redaksi Bintangempat.com)
#jokowi,
#kapolri,
#mabes polri,
Mantab.. Slamat buat bapak kombes pol sholeqan… Smagat terus bapak…
Thanks