Harlah GP Ansor Ke-85 Dan Sambut Ramadhan

BERITA TERBARUPENDIDIKAN

 

BintangEmpat.com, Malang – Memperingati Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda Ansor ke 85 sekaligus menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, PAC Muslimat Nu, PAC Fatayat NU dan PAC GP Ansor NU Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang menggelar pengajian umum, Minggu (28/04/2019).

Baca Pungli Di Samsat Ponorogo Dan Madiun

Pengajian umum tersebut dihadiri oleh KH. M. Yasin Hasyim dari Ponpes Buring, Kedungkandang dan dihadiri kurang lebih 75 jama’ah dari Muslimat dan ibu-ibu Fatayat Desa Taji. Mereka pun antusias mengikuti pengajian yang acaranya akan dimulai pada pukul 09.00 wib tepatnya di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

Zeni Ratna Saptiwi, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Taji saat ditemui dikediaman menyampaikan, “Kegiatan pengajian umum ini dalam rangka menyambut hari lahir atau harlah GP Ansor yang ke 85 sekaligus menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dan yang hadir fatayat se kecamatan Jabung mas,” terangnya.

Seperti yang kita tahu, sebagai Badan Otonom (Banom) Nahdlaul Ulama, Ansor telah menorehkan catatan sejarah di Republik Indonesia ini. Tahun 1934 misalnya Ansor-Banser sudah ikut terlibat melawan penjajah bangsa dan ikut merumuskan pendirian Indonesia sebagai negara kesatuan. Jasa Ansor untuk bangsa Indonesia memiliki pandangan tersendiri di NU. Mereka yang hidup tahun 1965-1966 sudah pasti tahu betul bagaimana perjuangan anak-anak muda NU tersebut dalam melawan pemberontak komunis. Tidak berlebihan kemudian jika tokoh NU menyebut tidak ada Indonesia jika tidak ada Ansor-Banser. Sebab, kehadiran PKI saat itu menyebabkan ribuan nyawa anak bangsa terenggut.

Di usia 85 tahun ini, Zeni juga mempunyai harapan tersendiri bagi aktivis Ansor yang ada di struktur daerah.
Ia berharap, sebagai organisasi yang memiliki sejarah mulia untuk bangsa Indonesia, Ansor akan mengimplementasikan sejarah tersebut sebagai spirit di mana pun Ansor mengabdi dan berbakti kepada bangsa, agama dan negara.
Karena Ansor merupakan organisasi pemuda yang cinta tanah air, cinta para kiai, cinta agama dan cinta bangsa Indonesia, ujar Zeni.

 

(nar/ tara)