Video Penggal Kepala Jokowi Ternyata Ketua KPPS
Bintangempat.com, Jakarta – Polisi menangkap Heriawan Susanto di Bogor tak lama setelah video pria tersebut viral karena melontarkjan ancaman akan penggal kepala Joko Widodo (Jokowi). Belakangan diketahui kalau Heriawan ternyata ketua KPPS di lingkungan rumahnya.
Massa Tuntut Diskualifikasi Paslon 01
Menyambangi Rumah Heriawan di Jalan Palmerah Barat RT 9 RW 7, Palmerah, Jakarta Barat. Terlihat Heriawan merupakan pendukung capres nomor urut 02. Bahkan tulisan Prabowo-Sandi Indonesia Menang tampak terpampang besar di ventilasi pintu rumah HS yang berada di gang sempit.
Saat ini rumah dua lantai tersebut dalam keadaan kosong. Ayah HS yang tinggal serumah dengan sang anak tak berada dirumah sejak Minggu 12 Mei 2019 kemarin.
AMP-TKP 2019 Sorot Misteri Kematian Petugas Pemilu
Ketua RT 09/07 Harto K Seha, membenarkan bahwa HS merupakan pendukung 02. “Kalau pendukung 02 memang iya, tapi kalau untuk seberapa fanatiknya saya enggak tahu ya karena dirumahnya juga enggak pernah ada pertemuan,” kata Harto saat ditemui, Senin (13/5/2019).
Dari keterangan tetangganya, Heriawan sering ikut dalam berbagai unjuk rasa, mulai Aksi Bela Islam, hingga aksi di Bawaslu selalu ikut. Ia berangkat bersama temannya.
Natalius Pigai: 144 KPPS Meninggal, KPU Terancam Pidana
“Karena kan kemarin yang lain pada kerja jadi ga ada yang ikut. Biasanya sih ramai-ramai, mungkin dia kelepasan ya namanya suasananya lagi panas,” ujarnya.
Harto tak menyangka bila Heriawan terjerat kasus itu. Ia sempat terkejut saat polisi berpakaian preman datang kerumah Heriawan. Kala itu, Hasto sempat menanyakan ke Heriawan mengenai pemilu. “Kebetulan dia Ketua KPPS,” ucapnya.
ANAK CHINA ANCAM TEMBAK JOKOWI DIBEBASKAN
Bukannya di jawab, Heriawan malah terlihat murung. Bersama dengan dua polisi itu, Hasto baru mengetahui bahwa Heriawan telah diamankan. Kedatangan polisi ke rumahnya di Palmerah untuk mengambil sejumlah barang bukti, seperti Jaket, Peci, dan Tas.
Harto menambahkan, secara umum Heriawan dikenal sebagai anak yang baik dan aktif berorganisasi di lingkungannya. Ia bukanlah anak nakal yang suka menongkrong dan mabuk mabukan.
“Dia itu baik, dan aktif juga di karang taruna, intinya bukan anak nakal yang suka nongkrong-nongkrong lah, kerjanya juga di bidang wakaf Alquran,” kata Harto.
*Red.
*sumber sindonews.com