Polisi Sulit Kenali Wajah Pelaku Penembakan Tragedi 22 Mei
Detik-detik Harun Tewas Dalam Perjalanan
BintangEmpat.Com, Jakarta – Tragedi 21-22 Mei 2019 atau kerusuhan yang terjadi disekitar gedung Bawaslu di Jakarta, menyisahkan pekerjaan rumah bagi kepolisian. Pasalnya hingga sampai hari ini (15/7/2019) Polisi kesulitan mengungkap aktor atau pelaku penembakan pada kerusuhan 22 Mei 2019.
Baca Tragedi 22 Mei MER-C Kecam Pemerintah Dan Aparat
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, pelaku memiliki ciri-ciri berambut gondrong dengan tinggi sekitar 175 cm.
Baca Siswa SMP Tewas Dengan Luka Tembak
Dari keterangan dua saksi mata, pelaku diketahui berkulit gelap. “Namun, polisi menemukan saksi lainnya yang juga melihat pelaku,” katanya.
Baca Mengungkap Penyiksaan Tahanan Aksi 21-22 Mei
Dengan demikian, ada tiga saksi yang melihat langsung kejadian tersebut. Artinya, upaya menggambar wajah pelaku melalui sketsa menjadi lebih mudah.
Keterangan tiga saksi bisa saling menyempurnakan. “Ketiganya sebut ciri-cirinya memang sama,” tuturnya.
Sorot Kursi Yang Kalian Rebutkan Ada Darah Segar Harun Al Rasyid
Namun, dalam rekaman closed circuit television (CCTV) yang diperoleh penyidik, tidak terlihat wajah pelaku. Polisi pun sulit menerapkan face recognition atau mengenali identitas melalui deteksi wajah.
Baca Polri Sebut Delapan Kelompok Bermain Di Kerusuhan 21-22 Mei
“Yang terlihat di CCTV hanya saat korban Harun terjatuh setelah tertembak,” ungkap Dedi.
Dia menjelaskan, pekerjaan polisi masih banyak dalam menuntaskan kasus tersebut. Sebab, lokasi penembakan terhadap korban berbeda-beda.
Jaraknya juga berjauhan. Dengan begitu, ada kemungkinan pelaku penembakan lebih dari satu orang. “Empat TKP jauh-jauh,” jelasnya.
Sorot Ustad Rahmat Baequni Sebut Petugas Kpps Tewas Karena Racun
Untuk korban lain, kata Dedi, satu saksi melihat peristiwa penembakan di depan kantor pemadam kebakaran. Saksi tersebut masih diperiksa. “Masih didalami bagaimana yang dilihat saksi,” terangnya.
Baca juga 22 Mei Disusupi Penyusup Brutal
Dedi menjelaskan, saat ini polisi juga tengah mengejar salah seorang komandan lapangan kerusuhan 22 Mei di Jawa Barat. “Ini yang melakukan provokasi agar terjadi kerusuhan,” paparnya.
Sorot juga Tragedi 22 Mei Diketahui Intelejen Internasional
Bila komandan lapangan tersebut tertangkap, polisi bisa mendalami pelaku lain yang tingkatnya lebih tinggi.
Kericuhan di Petamburan
Komentar ditutup.