Tudingan Enzo Terpapar Radikal Jadi Sorotan Publik
Redaksi, Jakarta, Akhir-akhir ini heboh berita tentang sosok salah satu taruna Akademi Militer (Akmil), Enzo Zenz Allie.
Enzo Allie yang dituding terpapar radikal usai foto dengan Bendera Tauhid, dia dituduh partisan HTI.
BACA: Bahasa Prancis Panglima TNI Disorot Publik
Menurut Pengamat Militer Wibisono, Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) diminta jangan paranoid atau terpengaruh dengan isu yang berembus terkait Taruna Akmil Enzo Allie yang dituding terpapar radikal usai foto dengan bendera kalimat tauhid yang menyerupai dirinya beredar di sosial media (medsos), ujar Wibi saat diminta tanggapan awak media di jakarta (13/8/2019).
Video Enzo Vs Panglima TNI
“Sosok Enzo Zenz Allie menuai pujian sekaligus cacian. Dipuji karena jadi pria berdarah blasteran Prancis-Indonesia yang fasih berbahasa prancis saat wawancara dengan Panglima TNI dan lolos menjadi calon taruna di Akademi Militer TNI. Dicaci karena sebuah foto dirinya tengah membawa bendera tauhid, ” ujar Wibisono
Wibi melihat Kondisi ini tak lepas dari pengamatan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI). Enzo pun didoakan mampu sukses menjalani karirnya sebagai taruna Akmil, meski mendapat cercaan dari sejumlah pihak.
SOROT: Kabar Habib Bahar Bin Smith Dianiaya Di Lapas Cibinong
Modus ‘CAT’ Rekrutmen Perangkat Desa Berbau Busuk, Kades Penentunya
Dia menambahkan, ”Maka sangat naif jika menuduh Enzo, calon taruna Akmil yang berfoto dengan bendera Tauhid sebagai terpapar radikal, pro HTI, ” gak fairlah, ” ucap Wibi.
Wibi menegaskan kalau bendera yang dibawa Enzo bukan bendera HTI. Dia malah menyindir pihak-pihak yang alergi dengan bendera tauhid yang dinyatakan sah.
VIRAL: Empok Banteng Ngamuk Di Kongres PDIP V
AAB Turun Gunung Tangani Puluhan Terdakwa Kasus 21-22 Mei
Prabowo Tidak Akan Tinggalkan Kalian
“Menghakimi seorang taruna seperti Enzo adalah tindakan yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila yang dipegang teguh bangsa indonesia, ” jelas Wibi.
“Soal nilai tes ideologi 5,9 dari 7 yang diraih Enzo, bahwa nilai tersebut bisa ditingkatkan semasa menjalani sebagai taruna di Akmil, ” imbuh Wibi.
Terlebih dengan usia yang masih muda. Enzo masih memiliki banyak waktu untuk membenahi cara berpikir tentang wawasan kebangsaan dan NKRI.
Di sisi lain, ia mengkritisi pejabat tinggi negara dan sejumlah tokoh yang terkesan paranoid terhadap isu yang menyerang Enzo.
“Jangan paranoid. Enzo ibarat kertas putih yang masih sangat mudah dibentuk untuk menjadi prajurit TNI yang tangguh, ” saran Wibi.
Lanjut Wibi, “Untuk pejabat dan tokoh yang memberikan pernyataan negatif, sebaiknya introspeksi diri, apa pantas mengeluarkan pernyataan seperti itu?, Semoga Enzo tetap teguh menjalani pendidikan di Akmil dan bisa lulus yang terbaik”, pungkas Wibi
Senada dengan Wibisono, Ketua Presidium Ikatan Polisi Mitra Masyarakat Indonesia (IPMMI) Suta Widhya SH meminta masyarakat jangan membedakan warga negara Indonesia yang bisa memasuki institusi militer dan kepolisian. Menurutnya etnis Cina saja tidak dipersoalkan, padahal mereka jelas bukan pribumi nusantara tapi iya benar sebagai warga negara Indonesia.
“Hendaknya kita proporsional melihat kondisi berbangsa saat ini. Jangan hipokrit memandang hanya dengan kacamata kuda. Untuk itu kami himbau orang-orang pintar hukum jangan bicara sembarang tetapi bijaklah. Jangan memprovokasi kondisi yang sudah kondusif saat ini, ” kata Suta.
*(Red).