BERITA TERBARUPOLITIK

Dimusuhi Partai Petahana Maju Pilkada Jember Secara Independen

Petahana Maju Pilkada Jember secara Independen karena ‘Dimusuhi’ Partai

bupati jember temui pimpinan dprd. ©2020 Merdeka.com/istimewa
Bupati jember temui pimpinan dprd. ©2020 Merdeka.com/istimewa

BintangEmpat.com – Kandidat petahana dalam Pilkada Jember, dr Faida memutuskan maju lewat jalur independen. Kondisi ini jauh berbeda dengan jalur yang dia pilih saat maju pertama kalinya di Pilkada Jember tahun 2015.

Saat itu, Faida maju dengan didukung koalisi Partai NasDem, PDIP, PAN dan Hanura.
Dalam sejarah Pilkada di Indonesia, sangat jarang terjadi kandidat petahana (incumbent) maju kembali dari jalur independen.

Gerakan Reformasi Jember Tuntut Bupati Turun, Ini Yang Dilakukan Polisi

Menurut tim suksesnya, ada alasan tersendiri mengapa Faida memilih jalur independen. Salah satunya karena kondisi politik di Jember saat ini, di mana Faida sedang menghadapi hak angket atau penyelidikan dari parlemen.

“Independen ini kehendak masyarakat yang menginginkan Bu Faida maju lagi. Mereka (para relawan pendukung Faida) melakukan gerakan politik dengan mengumpulkan KTP untuk syarat maju dari jalur independen,” ujar juru bicara Faida, Rully Effendi kepada wartawan, Selasa (28/1/2020).

Baca Remaja Mabok Dihukum Sujud Cium Kaki Orangtua

Jalur independen disebut Rully, dipilih Faida atas desakan para relawan. Rully mengklaim, para relawan pendukung Faida bergerak atas inisiatif pribadi, agar Faida bisa menjadi bupati lagi.

“Mereka mungkin melihat dinamika politik (proses bergulirnya hak angket di DPRD) di Jember. Sehingga bergerak tanpa kami koordinir. Tanpa kami instruksi, mereka mengumpulkan sendiri KTP itu (untuk dukungan jalur independen),” papar mantan jurnalis Jawa Pos Radar Jember ini.

Sorot Hina Wartawan Bupati Lumajang Dipolisikan

Jamak diketahui, sejak awal menjabat pada tahun 2015 lalu, Bupati Faida memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan seluruh partai di parlemen.

Beberapa kali, pembahasan RAPBD (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tertunda. Puncaknya, adalah ketika saat ini, DPRD Jember menggulirkan hak angket kepada Faida atas sejumlah kasus di Pemkab Jember.

Viral Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Disebut ‘Kodok Betina’

Bukan tidak mungkin, proses angket yang berawal dari interpelasi ini, bisa berujung pada pemakzulan (pemberhentian) jabatan Faida. Selain itu, hingga kini RAPBD Jember tahun 2020 juga belum bisa disahkan.

Melalui jalur independen ini, Faida yang merupakan bupati perempuan pertama dalam sejarah Jember ini memutuskan menggandeng pengusaha muda Dwi Arya Nugraha Oktavianto atau yang akrab disapa Mas Vian.

Sorot Dugaan Permainan Solar Bersubsidi Sopir Ancam Clurit Wartawan, Lapor Polisi Malah Disuruh Damai

Langkah ini dilakukan setelah Wakil Bupati Jember, KH A. Muqit Arief menolak untuk diajak Faida berpasangan kembali dalam Pilkada Jember 2020.

“Setelah Kiai Muqit ingin kembali ke pesantren, Faida kemudian menggandeng Mas Vian. Baru setelah itu kami berkoordinasi dengan para relawan. Prosesnya sampai deal kurang dari 1 minggu yang lalu,” ujar mantan caleg Partai Nasdem dalam Pemilu 2019 lalu ini.

Kasus Mega Korupsi Disorot Ulama

Meski sudah memastikan maju dari jalur independen, Rully menegaskan komunikasi politik terhadap partai politik masih dilakukan oleh keduanya.

Seperti diketahui, Faida sebelumnya mendaftar dalam penjaringan bakal calon bupati di PDIP dan NasDem. Sedangkan Vian mendaftar dalam penjaringan Bacabup di PPP dan Gerindra.

“Bu Faida kalau tidak salah mendaftar di Nasdem lewat DPW (Provinsi Jawa Timur). Saya kurang update. Kalau mas Vian kan seperti yang kita tahu, dia daftar di Gerindra dan PPP,” tutur Rully.

Proses penjaringan Bacabup di empat partai tersebut hingga kini belum diketahui hasilnya. PDIP sebenarnya akan mengumumkan hasil penjaringan bakal calon kepala daerah di Indonesia secara serentak pada 9 Januari 2020, bersamaan dengan pelaksanaan Rakernas.

Baca Kontak Senjata Dua Anggota KKB Tewas

Namun rencana itu batal, diduga terkait dengan OTT KPK sebelumnya yang melibatkan caleg gagal PDIP, Harun Masiku.

Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP PDIP yang juga Ketua DPC PDIP Jember, Arif Wibowo mengisyaratkan, peluang Faida untuk diusung kembali oleh PDIP tipis.

Hal ini salah satunya terkait ketidakhadiran Faida dalam acara internal PDIP bagi para bakal calon bupati.

Baca Gegara Kentut Pasutri Dibacok Tetangga

Selain itu di DPRD Jember, bergulirnya hak angket terhadap Bupati Jember, di antaranya dimotori oleh politisi PDIP dan NasDem. Saat paripurna persetujuan hak angket, seluruh fraksi di DPRD Jember secara aklamasi mendukungnya.

(*)