PERISTIWA

Remaja Mabok Dihukum Sujud Cium Kaki Orangtua

BintangEmpat.Com – Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal, memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk menjaga Jember agar kondusif.

Seperti Jajaran Kepolisian Sektor Panti, Polres Jember, Jawa Timur, mengamankan 7 orang remaja yang kedapatan mabuk miras oplosan di tempat umum.

Minggu Malam (26/01/2020), Mereka terciduk polisi karena sedang mabuk-mabukan di sekitaran perempatan Jalan Dusun Karang Asem Desa Glagah Wero, Kecamatan Panti, Jember.

Baca Kontak Senjata Dua Anggota KKB Tewas

Petugas Patroli Cipkon Kamtibmas Polsek Panti, mengamankan ketujuh remaja tersebut dan memberikan ganjaran hukuman pembinaan sujud sungkem untuk meminta maaf ke orang tua masing-masing.

7 Remaja tersebut adalah AN (17), AF (17), RE ( 16), DM (15), FS (17), MR ( 17 ) dan IR (17). Tiga diantaranya masih berstatus pelajar aktif dan empat lainnya merupakan pemuda pengangguran.

Baca Kakek 60 Tahun Lumpuh 5 Tahun Kisahnya Sungguh Memilukan

Mereka diamankan petugas dan  kemudian di gelandang ke Mapolsek Panti, karena di anggap mengganggu ketertiban umum.

“Mereka ditemukan mabuk  karena diketahui sedang menegak minuman keras oplosan jenis alkohol 70 % yang dicampur hemaviton”, ungkap Kapolsek Panti, AKP. M. Zuhri, S.H.

Hina Wartawan Bupati Lumajang Dipolisikan

Polisi memanggil para orangtua remaja ini dan perwakilan dari perangkat Desa. Di hadapan Polisi mereka diminta untuk sujud sungkem kepada orangtua untuk meminta maaf dan berjanji tak mengulangi perbuatannya itu lagi.

“ Selain itu kami juga membina remaja ini untuk menghormat bendera merah putih sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya dan juga membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan mabuk-mabukkan di tempat umum”, imbuhnya.

Jajaran Polsek Panti Polres Jember memilih memberikan sentuhan pembinaan sungkem kepada orang tua ini untuk menumbuhkan kesadaran agar para remaja mabuk ini dapat tobat dari perbuatan maksiat.

Viral Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Disebut ‘Kodok Betina’

Ketujuh remaja itu secara kompak menyatakan tobat.

“Kami kapok, kami tobat, kami malu terhadap orang tua kami, kami tidak akan mengulangi, ” ujar salah satu remaja.

(Red. Hadi @Humas Jember )