BERITA TERBARUPOLITIK

Kata Prabowo Soal China Dan Natuna

Prabowo Buka Suara soal China dan Natuna

 

Jakarta –  Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan telah berkoordinasi dengan Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan, dan Menko Perekonomian Sri Mulyani. Salah satunya membahas polemik klaim China atas perairan Natuna.

Catatan Akhir Tahun Polres Jember

“Di antaranya (Natuna). Banyak yang kita bahas,” kata Prabowo di Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1).

Prabowo mengatakan Indonesia harus menyelesaikan polemik di Natuna. Dia yakin ada solusi terbaik atas polemik tersebut, sebab Indonesia dan China merupakan dua negara yang bersahabat.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan telah berkoordinasi dengan Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan, dan Menko Perekonomian Sri Mulyani. Salah satunya membahas polemik klaim China atas perairan Natuna.

“Di antaranya (Natuna). Banyak yang kita bahas,” kata Prabowo di Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1).

Isak Tangis Polemik Sengketa Tanah Di Jember

“Kita harus cari satu solusi baik lah di ujungnya. Saya kira ada solusi baik. Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China negara sahabat,” ujar Prabowo.

Namun demikian, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengaku tak ada penambahan pasukan di Natuna sampai saat ini.

Dia juga tak melihat polemik Natuna bisa mengganggu investasi yang tengah digalakkan pemerintah era Presiden Joko Widodo.

“Kita cool saja (soal investasi), kita santai kok ya,” kata Prabowo, dilansir dari CNNI.

Diketahui Indonesia telah melayangkan nota protes kepada China terkait kapal Coast Guard mereka memasuki perairan Natuna, Kepulauan Riau. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan telah memanggil Duta Besar China di Jakarta untuk menyampaikan protes tersebut.

Pemerintah Bojonegoro Tutup Mata Soal Malapraktik RSUD Sosrodoro Disorot Publik

“Kemlu telah memanggil Dubes Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Jakarta dan menyampaikan protes keras terhadap kejadian tersebut. Nota diplomatik protes juga telah disampaikan,” kata Kemlu dalam rilis di web resmi kemlu.go.id, Senin (30/12).

TNI sendiri juga sudah siap tempur terkait masuknya armada China awal pekan ini. Operasi siaga tempur dilaksanakan Koarmada 1 dan Koopsau 1.

Berdasarkan rilis dari Puspen TNI, alat utama sistem senjata (Alutsista) yang sudah disiapkan yaitu 3 KRI, 1 pesawat intai maritim, dan 1 pesawat Boeing TNI AU. Sedangkan dua KRI masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju Natuna hari ini.

Petani Protes RHL Kapolres Jember Sidak Lokasi Hutan

Kata Prabowo Soal China Dan Natuna

Pun demikian dengan Bakamla yang juga sudah menambah kekuatan ke Natuna dalam menghadapi situasi tersebut.