Dugaan Beras Bantuan Jelek, Benarkah Ada Instruksi Pengambilan Dari Pihak BULOG?

BERITA TERBARUPERISTIWA

BintangEmpat.Com –  Maraknya pemberitaan di media massa tentang dugaan adanya masalah bantuan sembako atau bantuan sosial pangan (Pangan) yang sebelumnya di sebut bantuan pangan non tunai (BPNT), akhirnya kembali muncul di Wilayah Kecamatan Kapongan, Situbondo, Jawa Timur.

Awalnya dugaan Kasus bantuan sembako maupun BSP muncul di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Situbondo, utamanya berkaitan dengan kuwalitas “Beras” yang di distribusikan oleh Agen E Warung sebagai toko penyalur bantuan sembako bagi warga tidak mampu tersebut, sehingga memicu adanya persoalan.

Dugaan Pungutan Liar Di Samsat Jember

Sebagaimana berita yang dirilis beberapa bulan lalu oleh media cetak Radar Situbondo dan media massa lainnya yang juga pernah mengungkapkan tentang adanya dugaan masalah bantuan sembako di Kecamatan Suboh, Arjasa dan kecamatan lain.

Kali ini juga terjadi di wilayah kecamatan Kapongan, sebagaimana hasil investigasi media Patroli Post kepada beberapa keluarga penerima manfaat (KPM) termasuk pemberitaan yang dirilis kemaren Bahwa jenis beras yang disalurkan ditengarai tidak sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Bahkan diduga tidak sesuai dengan petunjuk tekhnis (Juknis) bantuan tersebut.

Selanjutnya investigasi dilanjutkan kepada beberapa KPM di berbagai desa se wilayah kecamatan Kapongan dengan mencari sample tentang jenis beras yang di distribusikan oleh E warung, seperti penerima di Desa Gebangan, Pokaan, Seletreng dan beberapa desa lain, mereka mengungkapkan (KPM) bahwa beras yang di terima diduga nyaris sama mulai dari kemasan 15 KG serta bungkus yang juga tidak bermerk atau bernama.

Agen E Warung
Agen E Warung

Menurut keterangan salah satu agen e warung di Kecamatan Kapongan saat dikunjungi oleh rekan lembaga swadaya masyarakat ke tokonya, bahwa pihaknya sebagai Agen E Warung menjelaskan tentang jenis beras yang di salurkan bahwa mayoritas E warung di Kecamatan Kapongan menyalurkan beras dari BULOG atau Suplier yang bekerjasama dengan BULOG.

“Hal ini telah menjadi kesepakatan bersama di setiap Agen E Warung yang ada bahkan informasinya sepertinya ditengarai juga menjadi instruksi dari pihak dinas maupun penanggung jawab dari program di maksud”, ungkapnya.

Hal diatas juga dibenarkan oleh salah satu KPM di Desa Seletreng Kecamatan Kapongan bahwa Beras yang diambil memang pernah disampaikan nyaris sama yakni beras yang informasinya dari pihak BULOG.

Sedangkan menurut pendamping kecamatan dalam hal ini saat di konfirmasi melalui seluler tentang fenomena dugaan dimaksud terutama Instruksi bahwa agen ewarung harus menyalurkan beras dari pihak BULOG dibenarkan.

Jokowi Setujui Terowongan Penghubung Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral

“Kurang lebih beberapa bulan lalu telah digelar koordinasi semua pihak terkait di tingkat kabupaten bahwa beras yang disalurkan di-instruksikan agar mengambil dari BULOG atau suplier lokal yang bekerjasama dengan BULOG dengan tetap memperhatikan kualitas beras”, katanya.

Lebih lanjut salahsatu penjelasan agen E Warung saat di kunjungi rekan LSM menceritakan kembali pihaknya sebagai Agen e warung juga merasa tidak punya pilihan lain untuk mengambil suplier beras dari Non Bulog sebab kami sebagai toko penyalur harus mengikuti instruksi, juknis maupun kesepakatan yang ada.

“Meski kami mendapatkan pengaduan dari beberapa warga penerima bantuan sembako tentang kualitas beras yang seakan-akan menurun dari sebelumnya bahkan diduga ada beberapa KPM yang menyampaikan beras yang di terima pada bulan lalu diduga kualitasnya lebih buruk dan berkapang”, pungkasnya

Berita ini masih sepihak, belum dikonfirmasi ke BULOG, selanjutnya akan kami lakukan investigasi mendalam. (Anton).