BERITA TERBARUPERISTIWA

Mahasiswa dan Petani Demo Bupati Jember Berakhir Ricuh

BintangEmpat.Com – Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama Petani Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur ini menuntut relokasi saluran sungai tersier yang dilakukan oleh PT Semen Imasco Asiatic dibatalkan, dan aliran sungai dikembalikan seperti semula.

Lihat Youtubenya

Sebab dari uji coba yang dilakukan air yang mengalir ke persawahan petani tidak lancar. Akibatnya, lahan petani menjadi tandus.

Sorot: Tambang Pasir Bikin Pemkab Lumajang ‘Panik’

“Kita sebenarnya poin tuntutannya satu, relokasi itu dihentikan, relokasi awal itu diaktifkan kembali karena ini menyengsarakan petani puger kulon, relokasi irigasi ini pokoknya harus segera dihentikan,” ujar korlap aksi dari petani, Nurdianto kepada sejumlah media, Senin 9 Maret 2020.

Nurdianto menilai, Selama ini, PT Imasco berdalih jika relokasi saluran air tersier bukan kewenangannya, akan tetapi dilakukan oleh dinas.

Baca Sidak Tambang Ketua Komsis C Dianggap ‘Over’

“Ketika pembelokan itu diuji coba mereka membantu dinas, itu sebetulnya sulit dinas melakukan bila tidak ada alat beratnya,” katanya.

Aksi massa ini sendiri dimulai dengan menggelar orasi di depan kantor Dinas PU Bina Marga dan SDM Jember. Kemudian dilanjutkan ke DPRD Jember dan berakhir di halaman Pemkab Jember.

Kericuhan terjadi setelah pihak Pemkab Jember melalui perwakilannya menemui peserta aksi demo. Kedatangan perwakilan Pemkab Jember ini kurang memuaskan, peserta aksi tetap bersikukuh ingin bertemu dengan Bupati Jember.

Karena tidak puas, aksi demo yang semula kondusif berujung anarkis, beberapa peserta mulai melakukan lempar botol dan pantungan bambu ke arah petugas, mendapat serangan dari peserta aksi, petugas Dalmas pun ambil alih dengan membubarkan peserta aksi.

Namun, upaya ini dilawan oleh peserta aksi, sehingga terjadi kericuhan, hingga akhirnya polisi memasang pagar kawat berduri.

Baca Dugaan Pungutan Liar Di Samsat Jember

Namun, upaya ini juga lagi-lagi dilawan oleh mahasiswa. Hal ini setelah salah satu dari peserta aksi sempat diamankan oleh petugas walau akhirnya dilepas kembali.

Kawat berduri sepanjang 15 meter yang dipasangpun ditarik oleh mahasiswa. Bahkan, beberapa mahasiswa terluka saat menarik kawat berduri. (*)

Komentar ditutup.