Penyelundup Merajalela Bea Cukai Duduk Manis

BERITA TERBARUPERISTIWA

BintangEmpat.Com – Penyeludupan merupakan sebuah aktivitas yang illegal dengan keuntungan yang sangat menggiurkan. Dengan keuntungan yang sangat besar sehingga pelaku penyeludup seolah olah bisa membeli semua para petugas terkait untuk memuluskan aktivitas illegalnya.

Namun sangat disayangkan penyeludupan Rokok hingga saat ini belum bisa tersentuh petugas terkait. Dari hasil investigasi awak media ini, selain rokok kawasan (FTZ) yang diseludupkan keluar dari Batam, juga ada rokok non FTZ seperti (gudang garam, djisamsoe, dan malrboro) yang infonya juga sampai ke Luar Negeri (Manca Negara).

Baca Pungutan Liar Di Samsat Jember

Para penyeludup ini melakukan aktivitasnya dengan menggunakan speed boat kecepatan tinggi (200 pk X5), sehingga diduga hal ini merupakan alasan petugas tidak bisa menghentikan kegiatan yang sangat merugikan negara dari sektor cukai. Sungguh miris alasan tak masuk akal.

Susila Brata selaku kepala kantor Bea dan Cukai Batam saat dikonfirmasi terkait maraknya aktivitas penyeludupan diwilayah teritorialnya, lewat pesan media sosialnya (WA) hanya memberikan jawaban “thans infonya”.

Namun, beberapa hari berikutnya awak media ini melihat aktivitas masih berlangsung, dan kembali mengkonfirmasi kepala kantor “Susila Brata,red”, namun hingga berita ini diupload instansi terkait ini lebih memilih untuk diam dan duduk manis, Senin, (09/03/2020).

Awak media ini mencoba menelisik salah seorang pengurus penyeludup ini dengan inisial “LJ” mengaku sudah melakukan koordinasi dengan para instansi yang petugasnya melakukan patroli di laut.

“Sudah bang, kita sudah ada koordinasi sama mereka kok” ujar LJ lewat telepon selulernya.

Kegiatan penyeludupan ini sepertinya sudah terorganisir dan tersistematis dengan waktu, sehingga tetap tidak bisa diatasi oleh pejabat mana pun.

Adapun lokasi kegiatan penyeludupan ini terletak di pesisir Barelang jembatan 6 dan pelabuhan arang Anton, pesisir Botania, Pesisir Nongsa, pesisir tanjung Riau, dan pesisir bengkong laut Kota Batam. (Marto/red)