Jalan Raya Sultan Agung Jember Ambrol, Tujuh Ruko Ambruk

BERITA TERBARUPERISTIWA

 

BintangEmpat.Com Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, sudah melakukan penilaian terhadap kondisi Jalan Raya Sultan Agung, yang saat ini ambrol pada 20 Maret 2019. Saat itu retakan sudah muncul di sebagian badan jalan.

“Sudah kami laporkan ke pemerintah pusat dan provinsi, sudah ada tindak lanjut dan koordinasi,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Jember Yesiana Arifah, saat meninjau lokasi kalan yang ambrol itu, Senin (2/3/2020).

Lihat Videonya

Saat itu, Pemkab Jember merekomendasikan adanya pembongkaran. Kenapa pembongkaran butuh waktu lama? “Saya kurang tahu. Ini bukan (wewenang) Dinas PU Bina Marga dan Sumner Daya Air. Kami tidak dikoordinasikan, kami hanya mendapat informasi. Kalau evakuasi, baru kami yang turun,” kata Yesiana.

Oktober 2019, rapat membahas masalah jalan tersebut sudah digelar. “Tapi (Dinas) PU tidak diajak rapat dan sudah positif assessment bahwa ini akan ambruk. Kami sudah memberikan peringatan kepada pedagang sejak setahun lalu (untuk mengosongkan ruko),” kata Yesiana.

Diduga LMDH Bantal Jadikan Masyarakat ATM Berjalan

Penilaian Pemkab Jember tak meleset. Tepat pada 2 Maret 2020, Jalan Raya Sultan Agung di lokasi Jompo Shopping Center benar-benar ambrol. Tujuh ruko jadi korban dan ikut runtuh. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki jalan yang ambrol itu?

“Kami koordinasi, karena ini wilayah kewenangan pusat, milik jalan nasional. Sedangkan sungai dan bantaran punya pemerintah provinsi. Kami fokus pada pengamanan evakuasi dulu. Nanti kami koordinasikan dulu untuk perbaikan dan langkah selanjutnya. Yang penting sekarang evakuasi dan pengamanan penyelamatan jiwa,” kata Yesiana.

Bagaimana cara mencegah retakan jalan meluas? “Tidak boleh ada orang yang berlalu lalang di sini, karena bahaya. Sewaktu-waktu bisa runtuh,” kata Yesiana. Beban jalan harus dikurangi, dan Dinas Perhubungan sudah berkoordinasi dengan kepolisian terkait hal itu.

Saat ini ruko yang roboh ada di sisi selatan Jalan Sultan Agung. Pemkab Jember memerintahkan pengosongan. Sementara untuk ruko di sisi utara jalan, Pemkab Jember masih akan melakukan penilaian. “Sisi utara belum kami assessment,” kata Yesiana.

Terpisah, Anasrul, salah satu warga, mengatakan, jalan itu ambrol sekitar pukul 04.15 WIB, setelah sehari kemarin hujan deras mengguyur Jember. “Ada tujuh ruko yang ambruk. Tidak ada korban jiwa setahu saya,” katanya.

Kabiro Lumajang Beli Perusahaan Motim

Anasrul menyesalkan tidak adanya perbaikan segera jalan tersebut, walau sudah ada tanda-tanda keretakan. April 2019, pemerintah memasang penutup dari plastik di atas rangka bambu sepanjang 73 meter. Sepanjang dua sisi titik retakan dipasang batu bata yang disemen.

Saat ini, jalan yang ambrol tersebut menjadi tontonan warga yang berlalu lalang. Jalan Sultan Agung adalah jalan protokol di Jember. Setiap kendaraan dari arah Surabaya akan selalu melewatinya jika hendak menuju alun-alun atau pusat kota.

Kepala Tata Usaha Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Nur Khavid Abdillah pernah meninjau titik jalan di dekat jembatan Jompo itu, Selasa (29/10/2019). Saat itu, jalan tersebut sudah ambles 2,06 centimeter bergeser ke arah vertikal dan turun ke arah horisontal 2,8 centimeter.

“Jembatannya dulu bergeser 32 centimeter, sekarang bergeser menjadi 52 centimeter. Padahal jembatan itu tidak diperbolehkan bergerak sama sekali,” katanya saat itu.

Nilai Inventaris Bank Pasar Lumajang Dipertanyakan

Tahun ini sebenarnya akan ada perbaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, terkendala oleh deretan ruko di tepi Sungai Jompo. Di sana ada 30 rumah toko, dan 15 di antaranya akan terdampak parah saat ada perbaikan.

Khavid menyerahkan soal relokasi ruko itu kepada Pemerintah Kabupaten Jember. “Kami tidak ada item anggaran pembebasan lahan,” katanya.

Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur M. Satib meminta Pemerintah Kabupaten Jember merelokasi deretan rumah toko di tepi Sungai Jompo saat itu.

Persatuan Jurnalis Indonesia Sorot Larangan Ambil Foto di Persidangan, Mafia Peradilan Seperti Bau Busuk ‘Gas’

“Ini bukan hanya persoalan fisik bagaimana jalan ini harus diperbaiki. Tapi persoalannya di atas jalan ini ada penghuninya. Kita harus melakukan tindakan secara komprehensif,” kata Satib, saat meninjau lokasi ambles itu bersama Khavid.

“Kalau kita ingin memperbaiki jalan secara permanen, maka penghuni ini harus bisa direlokasi. Kalau bangunan tetap dipertahankan, sementara kita menangani turunnya (amblesnya) badan jalan ini, ya sifatnya sementara. Tidak bisa permanen karena keterbatasan area dan beban juga tak bisa terkurangi,” kata Satib.

Komisi C DPRD Jember juga melayangkan permintaan yang sama. Dalam inspeksi mendadak ke lokasi tersebut, Kamis (31/10/2019), Ketua Komisi C David Handoko Seto mengatakan, jika masalah ini tak diantisipasi, puluhan rumah toko bisa ambruk.

“Dan kita juga tahu sebentar lagi musim hujan, kalau tak dilakukan langkah antisipatif, maka akan semakin parah dan tak menutup kemungkinan (ruko) ambruk dan timbul korban,” katanya.

Bongkar Mafia Sertifikat

“Kami sudah melihat mata kepala sendiri. Kemiringan toko secara kasat mata sudah kelihatan. Kalau dibiarkan lama-lama ambruk. Tinggal kewajiban Pemkab Jember merekolasi semua pemilik toko dan mengosongkannya. Ruko-ruko harus dibongkar karena berbahaya. Kalau tidak dibongkar, maka petugas teknis kesulitan melakukan pekerjaan perbaikan,” kata David.

Namun, semua peringatan itu berlalu begitu saja. Pagi ini, jalan itu ambrol, dan sejumlah ruko benar-benar roboh ke sungai.

Duuh… Dandim 0824 Datangi Polres Jember

(*)