Pandemi Corona Napi Koruptor Dibebaskan?

OPINI
Habib bahar
Caption: dari kiri Habib Bahar Bin Smith dengan Ust Novel Bamukmin

Ketika koruptor dipilih bebas dibanding ulama dengan alasan virus corona ini sangat menyakitkan bagi umat islam padahal sumber kehancuran dan kerusakan negara ini yang tidak kalah bahayanya dari virus corona adalah para koruptor itu.

Jelas virus corona korbannya insya Allah mati syahid akhirat sehingga justru Allah sayang kepada mereka yang Allah panggil menghadap dengan sebab virus corona baik simiskin dan sikaya , baik tua atau pun muda , baik pria atau wanita , baik rakyat atau pejabat , mereka semua dengan apapun latar belakang dan statusnya justru Mereka orang orang pilihan Allah SWt mendapat kemuliaan.

Namun dampak koruptor bisa membuat negara bangkrut dan menjadi negara jajahan karena harus utang kesana kemari dan berhutangnya itu pun dikorupsi lagi bahkan dengan tega teganya anggaran dana kurang lebih 405,1 triliyiun untuk penanganan covid -19 terpapar dialihkan sebagian untuk program pemulihan ekonomi nasional besarannya mencapai kurang lebih Rp 220,1 triliun atau sekitar 54,3 % dari total tambahan belanja itu diberikan kepada para pengusaaha ketimbang orang miskin dan siapa saja pengusaha – pengusaha itu tentunya kembali kepada mereka mereka lagi yang ingin menjajah negara ini.

Jelas memang biadab ulah para koruptor yang diduga kuat didukung oleh negara ini yang memang berangkat dari pemilu curang dengan hasil kasus korupsi yang tidak bisa diungkap sampai saat ini justru lebih – lebih lagi karena tenggelam oleh virus corona.

Karena para koruptor itulah merusak negara secara langsung dengan tangan mereka sendiri dan merusak negara ini secara tidak langsung dengan perbuatan mereka mengundang murka Allah karena perbuatan mungkar yang mereka lakukan.

Dampak bagi rakyat menjadi mereka tambah miskin dan bukan tidak mungkin menjadi kufur dari nikmat Allah bahkan benar – benar bisa menjadi murtad akan agamanya.

Jelas ulah koruptor mengantarkan mereka yang miskin yang lemah iman kepada murtad dan mengantarkan kepada neraka dunia dan akhirat, dan negara menjadi jajahan negara komunis dan negara – negara kafir. Dan dengan begini kehancuran bagi umat islam yang terbesar didunia.

Tak heran gejala itu nampak umat islam ingin dijauhkan dari agamanya , ulamanya dan masjidnya mereka tebar rasa ketakutan dengan para penjahat yang dilepas ditengah ketakutan virus corona

Dan para koruptor itu siap merampok lagi negara ini dengan pengalaman meraka bisa saja merampok dana untuk penanganan covid-19 atau memang para koruptor yg bebas ini sdh disiapkan dengan pengalamanya untuk merampok uang negara ini

Justru penegak kebenaran yaitu para ulama yang menjadi garda terdepan dalam menjaga iman , syariat , akhlaq , negara dan pancasila yang sejatinya negara ini merdeka sebelum adanya NKRI , TNI dan Polri adalah perjuangan ulama dan umat islam selama 350 tahun.

Sekarang mereka menjadi pesakitan dengan kriminalisasi bahkan disaat penjahat dan koruptor bebas  mereka Habib Bahar bin Smith dan KH Abu Bakar Baasyir yang sudah sangat sepuh dengan umur hampir 80 tahun masih terpenjarakan dengan begitu karena “alasan corona koruptor yang tidak sampai 2 % dari total kesuluran napi di Indonesia mereka ingin bebaskan dengan alasan corona juga mereka kembali ingin kriminalisasikan para ulama dan tokoh serta aktifis yang bersuara nyaring kepada pemerintah yang tidak becus mengelola negara ini secara amatiran dengan masuknya wabah virus corona yang sempat mereka olok – olok dan menolak lock down sebagai ajaran Nabi Muhammad SAW”.

Sungguh keji di negara yang berketuhan yang maha esa, mereka yang menentang Tuhan menjadi bebas namun penegak ajaran ketuhanan yang maha esa mereka penjarakan.

Virus corona itu datangnya juga dari Allah SWT dengan apapun sebabnya itu adalah ketentuan dari Allah, Maka kalau sudah ketentuan Allah kita harus sadar dengan apa yang Allah turunkan bukan menjadi tambah menentang Allah SWT dengan menzolimi para ulama sebagai penerima waris dari Nabi.

Kalau sudah mereka para petinggi dan penguasa ini zolim maka akibatnya malapetaka , musibah dan bencana termasuk wabah virus corona akan turun dan menimpa siapapun karena musibah adalah umum tanpa memandang bulan apapun termasuk bulan Ramadhan karrna yang menjadi patokan untuk berkahnya negara ini adalah penduduknya bukan tempat atau waktu tertentu

Untuk itu para petinggi dan penguasa negeri sadarlah dengan mau datanganya bulan Ramadhan agar mereka tobat nasional kembali kepada Allah SWT untuk segera membebaskan ulama kita baik Habib Bahar Bin Smith dan KH Abu bakar Baasyir serta memberikan sp3 kepada semua ulama, aktifis dan tokoh yang menjadi korban kriminalisasi temasuk pemulangan Habib Rizieq Syihab sebagai pelopor pembela NKRI dari para penista agama dan kelompok pendukung penista agama.

Mereka para ulama dan habaib harus merdeka di negaranya sendiri dan negara pancasila yang berketuhan yang maha esa ini bukan menjadi jajahan cina komunis, yang jelas anti tuhan dan para perampok negara ini bahkan negara ini bisa diatur oleh oknum menteri yang bisa mengatur semua urusan negara ini yang sudah jelas oknum menteri ini sangat anti dengan islam dan sangat diduga kuat memerangi islam yang memang pemimpin kaki tangan tangan komunis China yang diduga kuat dalam menjajah negara ini.

Ramadhan tetap bulan dengan segudang keberkahan dan Ramadhan datang tahun ini menyapa kita untuk lebih khusuk lagi dalam beribadah dan lebih banyak lagi merenung akan ujian wabah virus corona ini

Dan jelas wabah virus corona ini bagi orang beriman yang memang orang beriman kepada Allah SWT inilah dipanggil untuk menjalani puasa dan teguran bagi orang yang masih lalai dalam menyembah kepada Allah untuk segera tobat dan azab bagi orang orang yang membuat kemungkaran dan kezoliman yang tidak mau tobat sebagai persekot azab di dunia dan siksa diakhirat nanti.

Marhaban syahrur mubarok
Marhaban syahrur syiam
Selamat tinggal virus corona

Ditulis oleh: Novel Bamukmin
Ketua media center PA 212
Wakil ketua majlis muzakarah GPMI DKI Jakarta
Sekjen KORLABi