Poster Habib Rizieq Tak Mempan Dibakar Malah Dipampang Di Markas FPI

BERITA TERBARUHUKUMPERISTIWA

Foto: Poster IB HRS yang gagal di bakar masa, dan sekarang dipampang di Markas FPI Pusat, Petamburan, oleh anggota FPI.

BintangEmpat.Com, Jakarta – Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video poster gambar pentolan FPI, Habib Muhammad Rizieq Shihab (IB HRS) tak bisa dibakar oleh sejumlah pendemo. Meski pendemo telah menyulut api, api tersebut hanya bertahan beberapa detik saja kemudian padam. Spanduk Rizieq Shihab tak mempan dibakar.

Dalam video tersebut tampak sejumlah orang mengenakan pakaian merah putih menggelar demo di depan kantor DPR RI pada Senin (27/7/2020).

Dalam demo tersebut mereka menolak Habib Rizieq Shihab (HRS) kembali ke Indonesia dan menyebut Rizieq sebagai pengkhianat bangsa. Mereka menyebut Rizieq dalam spanduk tersebut sebagai manusia sampah.

Lihat Videonya, Poster Habib Rizieq Shihab Tak Mempan Dibakar

“Manusia di foto ini adalah sampah. Dia tidak berguna lagi. Jadi tidak ada tuntutan kita mencemarkan nama baik karena dia sudah mengkhianati negeri ini, tak mengakui kemenangan pak Jokowi,” teriak orator dalam video tersebut.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum PA 212, Ustad Slamet Ma’arif, menyatakan sikap. “Kami Mengecam dan mengutuk keras pelaku penghinaan dan pelecehan terhadap IB HRS”, kata Ustad Slamet dihubungi BintangEmpat.Com, (28/7/2020).

Baca: Foto Habib Rizieq Di Injak-injak, Ini Sikap Ulama

Senada dengan Wasekjen PA 212, Ust Novel Ba Mu’min buka suara. “Sudah qodarullah mas, pada hari itu Allah tunjukan dan berikan karomah untuk hambanya imama besar Hb Rizieq Syihab yang posternya saja tidak mempan dibakar bahkan posternya sudah ditemukan dan di pampang di Petamburan, lagi lagi Allah Tunjukan Karomah atau kewalian Habib Rizieq Syihab”, tulis Ust Novel kepada BintangEmpat.Com, (29/7/2020).

“Sebagai bukti kalo kita buka sejarah mundur sedikit saja ketahun 2016 pada saat Aksi Bela Islam yang kedua yaitu ABI 411, HRS ditembaki dengan membabi buta dengan gas air mata ternyata beliu tidak bergeming apalagi tumbang, padahal selongsong gas air mata banyak yang jatuh di atas mobil komando dimana HRS berdiri dan hampir semua masa kocar kacir dan tumbang serta dibawa kerumah sakit Budi Kemuliaan”, jelas Ustad Novel.

“Dan baru di zaman ini selama bumi diciptakan dan juga manusia diciptakan manusia bisa berkumpul pada ABI ke tiga, 212 tahun 2016 sebanyak tujuh juta orang, bahkan tahun 2018 hampir kurang lebih tiga belas juta orang dan dengan izin Allah, HRS satu-satunya menjadi magnet untuk berkerumunnya masa karena beliau sudah menjadi salah satu korban kriminalisasi ulama, beliau berada di Saudi Arabia karena hijrah mengikut kepada Rasulullah selaku sang datuk HRS yang juga berhijrah untuk menyiasati perjuangan dakwahnya”, imbuh Ustad Novel.

“Namun kami umat Islam khususnya pencinta imam besar sudah suatu kewajiban membela ulama, yang juga cucu Rasulullah dengan cara apapun dan resiko apapun, karena jelas hanya neo pki yang berani menghina dan menantang ulama, yang mana pki perjuangan ini sangat kecewa atas kekalahan ruu hip tidak jadi diterima di DPR karena TAP MORS  No 25 Tahun 1966 gagal dibuang serta trisila dan ekasila gagal masuk dalam RUU BPIP, yang memang justru BPIP pun harus dibubarkan”, jelas Ustad Novel lagi.

“Dan kami meminta kepada aparat kepolisian untuk segera menindak para provokator yang jelas telah memecah belah anak bangsa dan selalu membuat gaduh bangsa ini dengan gaya – gaya neo pki itu sebagaimana polri dengan segera memproses kasus pembakaran poster bergambar kepala banteng yang kemarin sempat dibakar masa”, pungkas Ustad Novel. Tim.