Tukang Becak Nekat Datangi RSUD Lamongan
BintangEmpat.Com, Jawa Timur – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soegiri Lamongan mendapat apresiasi dari masyarakat, seperti halnya yang dikatakan seorang warga bernama Seman (65), warga Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan.
Seman seorang warga tidak mampu, yang kesehariannya bekerja sebagai tukang becak, hidup sendiri menduda tanpa istri, mengalami gangguan penglihatan mulai Bulan Januari 2020.
Dia menjelaskan awal mula sakit mata (katarak), gejalanya dimulai pada bulan Januari 2020, ketika masih mengayuh becak di Surabaya. Dia juga mencoba periksa mata di klinik pengobatan alternatif di daerah Lamongan, ternyata biayanya sekira Rp.8.000.000, / mata.
Mendengar biaya yang mahal itu, akhirnya mengurungkan niatnya untuk berobat karena penghasilannya tidak cukup, buat makan saja pas-pasan.
“Iya mulai kabur penglihatan saya pada Januari 2020, karena saya tidak punya KIS (Kartu Indonesia Sehat) atau BPJS, dapat uang buat makan sehari-hari saja saya sudah bersyukur”, katanya, (18/11/2020).
Usaha Seman tak sampai disitu, berbekal kesungguhan dia nekat mendatangi RSUD Dr. Soegiri Lamongan, dengan membawa selembar surat keterangan tidak mampu dari Kepala Desa Menongo, dan mendaftar di loket Poli Mata.
Mendengar hal itu, Direktur RSUD Dr. Soegiri Lamongan, Dr. Muh. Chaidir Annas,MM.Kes, langsung menyambut Seman yang datang bersama kerabatnya. Dengan kebijakannya, Seman digratiskan.
“RSUD Soegiri siap melayani dan menjaga kesehatan seluruh warga Lamongan tanpa kecuali terlebih warga yang sangat membutuhkan bantuan pelayanan di RS, semoga Pak Seman lekas sehat”, kata Dir RSUD Lamongan.
Ditempat yang sama keluarga Seman juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada RSUD Lamongan.
“Kami keluarga dari Bapak Seman mengucapkan terimakasi, pelayanan rumah sakitnya cepat dan dokternya ramah. Besok Senin (23/11/2020) disuruh datang lagi untuk cek up operasi katarak”, kata Kurdi. *Ziwa.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.