Tanggul Jebol Pria Parubaya Dikeroyok
Harga Diri Diinjak-injak H.Tarzan Mengharap Supremasi Hukum Benar Benar Ditegakan
BintangEmpat.com, Lumajang – Kasus dugaan pengeroyokan yang diderita oleh pria parubaya H.Tarzan (50th) warga Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, saat ditemui oleh awak media ini dirinya menjelaskan asal muasal kejadian pengeroyokan ditambang ia juga mengenali dan menyebutkan nama nama para pelaku. Dimana pelaku yang dikenali korban ada 5 orang pria berinisial yaitu, MRP, UMR, STR, YNS, UMN.
Tentunya nama para pelaku sudah dikantongi pihak Polsek candipuro, pasalnya H. Tarsan sudah melaporkan kejadian tersebut, tak menutup kemungkinan korban sudah memberi keterangan yang sebenarnya.
Diduga Tanggul Tanggap Bencana ‘Salah’ Tekhnis Penambang Pasir Saling Hantam
IPTU Sarjito, SH saat dihubungi melalui pesan singkat via whatsappnya ditanya sementara dugaan nama pelaku pengeroyokan tersebut, pihaknya mengatakan, “Masih diperiksa saksi- saksi mas, masih tahap penyelidikan isetelah selesai Riksa saksi saksi nti kita gelarkan”. (12/02/21)
Peristiwa itu bermula pada Selasa (10/2/21) saat itu korban mendatangi lahan tambang pasir guna membetulkan pipa air yang berlokasi di Dusun Kamar kajang Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro. Sesampai ditambang korban bertemu MRP yang sedang bersama teman-temannya sekitar 5 orang, mereka sedang ada dilokasi tambang dengan baik baik ia menyapanya yang sedang lewat, “mau kemana” mendengar sapaan itu MP C.S langsung marah dan mendorong, melihat terjatuh tak bedaya tiba-tiba temannya UMR, STR, YNS, UMN, langsung melakukan pengeroyokan terhahap H.Tarzan.
“Iya saya dipukul dari belakang dan didorong menggunakan kedua tangannya lalu menendang perutnya dan merangkul badan korban menggunakan kedua tangannya serta memukul, diinjak nginjak oleh MRP Cs sehingga bagian punggung dan tangan korban mengalami memar dan luka lecet dan excavator adik saya dirusak”, ungkap H. Tarsan saat ditemui dikediamannya
Saat ditanya, apa penyebab sehingga terjadi pengeroyokan, apakah karena melubernya luapan tanggul hingga musollah terendam ??
“Bukan, banjir itu terjadi hari senin, dan membuat tanggul sementara yang dibuat pemerintah gunah antisipasi tanggul proyek semeru yang sudah rapuh, karena banjir waktu itu besar jebollah tanggul tesebut, hingga merendam musollah, dan hari selasanya exsavator saya dikira masi dibuat menambang, sebenarnya itu untuk menutupi tanggul yang jebol”, Celetuk H.Tarsan.
Disinggung kerusakan alat berat milik adik H.Tarsan, yang dilempari batu oleh MP Cs pihaknya juga menjelaskan.
“Saya juga tau waktu Beckhoe adik saya di lempari batu, dimana kerusakan tersebut jika dibenahi menghabiskan Rp 9000.000, depan sampai belakang parah rusak,” terangnya
Jika masalah ini tidak ada kepastian hukum dari Kapolsek akan saya bawa sampai ke Polda sekalipun akan saya usut karena ini menyangkut harga diri dan saya hanya mencari keadilan hukum. Tandasnya
*Bi