Soal Bipang Ambawang, Din: Berilah Maaf
Opini ini ditulis oleh: M. Din Syamsuddin kepada Redaksi BintangEmpat.Com via WhatsApp (WA).
BERILAH MAAF
Sehubungan dengan reaksi umat Islam terhadap “Promosi Bipang Ambawang” Presiden Joko Widodo dalam suasana Ramadhan dan lebaran izinkan saya menyampaikan saran:
- Presiden Joko Widodo meminta maaf dan umat Islam memberi maaf. Ucapan Presiden tersebut memang dirasakan sebagai “hadiah lebaran yang pahit”, namun bagi umat Islam pesan Ramadhan imsak harus dapat mengalahkan perasaan pahit itu. Kepada para pembantu Presiden juga disarankan untuk tidak perlu memberi jawaban apolegetik karena tidak dapat diterima akal sehat dan hanya akan menambah ketakpercayaan rakyat.
Kepada Pemerintah agar lebih berhati-hati memberi pernyataan terutama yang dapat menyinggung perasaan umat beragama. Termasuk dalam hal ini, Pemerintah agar arif-bijaksana dalam menerapkan kebijakan yang berhubungan dengan keberagamaan rakyat seperti SKB Tiga Menteri tentang Seragam Sekolah yang menghilangkan budaya keagamaan umat namun akhirnya dibatalkan oleh Mahkamah Agung, atau pengaturan mudik (yang berdimensi “festival budaya keagamaan” kuat. Semuanya harus diterapkan secara berkeadilan. Jangan kerumunan keagamaan dilarang tapi kerumunan bisnis dan wisata dibolehkan.
Dalam suasana demikian dan dalam rangka Idul Fitri baik kiranya diadakan Silaturahmi Kebangsaan. Tentu syaratnya silaturahmi dimaksud berlangsung dalam “dialog dialogis”, yakni dialog yang bertumpu pada ketulusan, kesetaraan, keterbukaan untuk penyelesaian masalah.
Terima kasih.
Penulis dan keterangan foto: M. Din Syamsuddin, Mantan Ketua Umum Muhammadiyah / Ketua Dewan Pertimbangan MUI. 12 Mei 2021.
*Hadi Siswanto (Ziwa) , Pimpinan Redaksi BintangEmpat.Com.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.