INFO

LITERASI DIGITAL KABUPATEN TOBA– PROVINSI SUMATERA UTARA

Sabtu, 23 Oktober 2021, Jam 13.00 WIB
Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.

Gubernur Provinsi Sumatera Utara H. Edy Rahmayadi., menjadi keynote speaker dalam webinar dengan tema besar MENJAGA DAN MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL, yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.

Dalam mendidik anak di era digital, menurut Indra Hartarto, Ph.D, Dekan Fakultas Informatika peran komunitas akademik cukup penting. Secara formal komunitas akademik adalah siswa, guru dan peneliti. Dalam perannya, siswa berkomunikasi dan kolaburasi lintas budaya, fleksibel dan kreatif, peran pendidik adalah mengedepankan pemikiran kritis, memecahkan masalah dan mengelaborasi ide ide dalam pengembangan teknologi dan transformasi digital, sementara peran peneliti yaitu menginspirasi melalui karya yang dihasilkan berdasarkan data dan fakta, akuntabilitas dan bertanggung jawab serta terbuka dan responsive terhadap ide baru dalam teknologi.

Dickey Eikal, Program Director DEL FM Radio memberikan pemaparan tentang cara membuat konten yang menarik untuk para milenial. Hasil karya konten kreator antara lain dalam bentuk video, audio, e book, foto yang diposting di blog, media sosial, youtube, podcast dan sebagainya. Langkah awal untuk menjadi konten kreator adalah passion / hobby, audience, authentic, improve, review dan create. Yang pasti jangan melakukan jiplak / plagiat, inovatif, kreatif, edukatif dan komunikatif.

Aldon Samosir, S.Pd Kepala SMAN 2 Balige membahas tentang Etika berjejaring di media sosial. Saat ini, jari mewakili masyarakat digital untuk berkomunikasi antara manusia di seluruh dunia. Ingat jarimu adalah harimaumu, maka bijaklah dalam bermedia sosial dengan cara antara lain santun, tidak menyebarkan hoax, menghargai orang lain, hindari melakukan cyberbullying, komentar yang bijak dan sopan, jangan menyebarkan foto korban kecelakaan dan sebagainya.

Aji Mudho, S.ST People Development Enthusiast menjelaskan bahwa data adalah harta yang paling berharga. Jaga dan lindungi data pribadi agar tidak bocor. Pahami keamanan digital dengan meningkatkan pengetahuan literasi digital, waspada kejahatan phising, jangan terlalu mengumbar data pribadi di ruang digital.

Dio Hapsari seorang Influencer dan TV Host menjadi Key Opinion Leader dengan membagikan pengalamannnya dalam mendidik anak yaitu jangan sampai anak kecanduan berinternet, batasi waktu bermain internet, utamanya dalam bermain game online. Para orang tua harus mendampingi dan mengedukasi anak dalam pemahaman digital sesuai umurnya.