FIBER Tegaskan Kawal Agenda Besar Negara, Jaga Iklim Investasi

OPINI

Caption: Veronika.

Probolinggo – Beredar berita di salah satu media online yang menyiarkan adanya penutupan pembangunan tambak udang oleh Satuan Polisi Pamong Praja kabupaten Probolinggo pada Kamis 3 Maret 2022.

Ketua FIBER Jatim mengomentari,
“Jika benar pembangunan tambak itu ditutup, kami sangat menyayangkannya, karena tindakan itu dapat menghambat investasi.”, ujar Veronika. (4/3/2022)

“Kalau yang dipermasalahkan adalah kegiatan pembangunan tambak udang yang diduga merusak atau menebang pohon mangrove, lantas kemana saja mereka (Satpol PP dan Dinas terkait) selama ini.?, apa belum pernah blusukan ke Sumberasih.?, mungkin ke Lemah Kembar salah satunya.”, tukas Veronika.

“Kalau yang jadi soal adalah kondisi sungai, masak iya mereka itu belum pernah ke Pondok Kelor & Karanganyar.?.
Ada berapa hektar sawah yang rusak yang terindikasi kuat dampak dari penyempitan sungai dan diduga keras terpapar limbah.”, ucap Veronika melanjutkan.

“Dan kalau penutupan itu dilakukan lantaran aktifitas pembangunan tambak tersebut tidak berijin dari DPMPTSP kabupaten Probolinggo, Apa iya mereka tidak tahu adanya tambak udang di Pondok Kelor dan Karanganyar yang telah sekian lamanya beroperasi tapi diduga belum mengantongi ijin lengkap. Bagaimana tanggapan DPMPTSP ?, mereka (DPMPTSP kabupaten Probolinggo) kan sudah pernah ke sana bersama komisi II (DPRD kabupaten Probolinggo) tahun 2020 yang lalu nanya-nanya ijin. Tolong ditanya juga ke mantan petugas perijinan yang sekarang jadi sekcam, kenapa dulu ijinnya nggak jadi-jadi.”, kata Veronika.

FIBER Jatim meminta aparat penegak perda beserta Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas PUPR turut menjaga iklim investasi.

Lebih lanjut Veronika menjelaskan,
“Kami bukan menyampaikan pembelaan untuk tambak yang ditutup itu. Tapi pergerakan kami diantaranya dalam rangka turut mengawal agenda besar negara yaitu penciptaan lapangan kerja dan menjaga iklim investasi
Kami akan sependapat setuju dengan adanya penutupan jika benar keberadaannya ternyata merugikan masyarakat sekitarnya, menyakiti rakyat kecil, menindas masyarakat golongan yang lemah dan kaum terpinggirkan, dan merusak lingkungan.
Kami tidak akan mentolerir pihak tertentu yang melakukan intimidasi terhadap rakyat yang lemah dan terpinggirkan.
Penting saya ingatkan bahwa kehadiran tambak udang intensif seharusnya memberikan manfaat buat warga yang tinggal di sekitarnya, menciptakan lapangan kerja dengan upah sesuai aturan sehingga dapat mengangkat kondisi ekonomi masyarakat yang lemah secara ekonomi.”, terang aktifis relawan Jokowi itu.

“Saya tegaskan bahwa FIBER akan tetap di garis Jokowi, mengawal agenda besar negara yang salah satunya yaitu menjaga iklim investasi yang nantinya berdampak pada terbukanya lapangan kerja seluas-luasnya. Penting saya ingatkan, jangan ada ego sektoral sehingga menjadi hambatan investasi.”, pungkasnya.