Peserta Pelatihan Ribut Uang Transport, Pihak Pesantren ‘Miss Komunikasi’

BERITA TERBARURAGAM

Ket gambar : saat pelatihan berlangsung (doc)

 

BintangEmpat.com, Lumajang – Bermula saat bantuan jejaring masyarakat (Jasmas) dalam bentuk pelatihan ketrampilan dari salah seorang Anggota DPRD Jatim dapil Lumajang – Jember melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Jember yang mengadakan pelatihan menjahit kepada 16 peserta warga Lumajang khususnya Kecamatan Pasirian yang ditempatkan di Gedung Pesantren Skill Nurul Hayat, jalan Gunung Tambo Dusun Kedungpakis Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang Jatim, selama 30 hari, tepatnya pada tanggal 15 Agustus -16 September 2022 lalu.

Dari kejadian tersebut, sejumlah peserta pelatihan merasa tidak puas, karena merasa dibohongi oleh pihak pesantren, terlebih soal uang transport selama pelatihan berlangsung. Ilham warga Dusun kebonan Desa/Kecamatan Pasirian mengatakan kalau selama pelatihan berlangsung para peserta seharusnya menerima uang transport dari pihak BLK Jember per hari Rp 15. 000 (Lima belas ribu Rupiah), namun dirinya dan 15 peserta lainnya hanya selama sebulan cuma mendapatkan uang yang ditransfer sebesar Rp 150.000

“Waktu itu kami dibuatkan rekening di BNI oleh pihak pesantren, dan dihari terakhir pelatihan kami masing-masing dapat transferan Rp 150.000 yang seharusnya Rp 450.000”,Keluhnya. Rabu (19/10/2022).

‘Bebas Hukum’ Hanya Di Lumajang Anggaran Pajak Rokok Untuk Pembangunan Sekolah Negeri

Disinggung anggaran transport seperti yang diceritakan, Ilham mengatakan sudah bertanya kepada Heri salah seorang Instruktur dari BLK Jember, yang katanya masing-masing dari peserta pelatihan selama sebulan mendapat uang Rp 450.000.

“Saya sudah menghubungi pak Hari, katanya masing-masing mendapatkan uang transport Rp 450.000 dan sudah dititipkan ke Pak Hafid”,Katanya.

Hal senada juga disampaikan Sri yang notabene nya adalah mertua Ilham, yang juga sebagai peserta dalam pelatihan tersebut, ia menambahkan, selama pelatihan juga ada Masa Reses dari salah seorang DPRD Jatim yang memberikan Jasmas pelatihan menjahit, dan disana dikatakan ada tambahan uang Rp 50.000.

“Waktu itu juga diadakan reses, yang dihadiri 100 orang termasuk peserta pelatihan, usai reses para undangan mendapat uang masing – Masing Rp 50.000, seharusnya uang yang kami terima Rp 500 ribu jika ditambah dengan uang transport selama pelatihan”,Jelasnya.

Sementara itu Hafidz Idri Purbajati Direktur Pesantren Skill Nurul Hayat Gunung Tambo yang sempat ditemui di dalam Pesantrennya. dengan tegas mengatakan, bahwa pelatihan menjahit itu bantuan dari salah satu anggota DPRD Jatim, dan yang katanya tiap peserta dapat uang transport @Rp 15.000 itu Miss Komunikasi, artinya selama pelatihan berlangsung sebulan penuh pihak Tata Usaha BLK Jember memberikan uang yang katanya transport hanya untuk pelaporan saja, karena pada dasarnya keuangan tersebut untuk pembayaran tempat dan segala akomodasi selama pelatihan di Pesantren.

KPU ‘Gandeng’ Media, Sosialisasikan Tahapan Pemilu

“Itu hanya Miss Komunikasi, awalnya saya juga sempat berpikir kalau uang tersebut sebagai transport bagi peserta, lalu untuk sewa gedung dan akomodasi selama pelatihan dimana, lalu saya minta klarifikasi kepada pihak Tata Usaha BLK Jember dan anggaran yang katanya untuk transport itu untuk biaya akomodasi dari ponpes”,Terangnya.

Awalnya hafidz yang sempat bingung, sudah terlanjur membayar 5 orang peserta masing-masing Rp 500 ribu, karena ke 5 orang peserta tersebut terus menekan dengan bahasa kasar, pihak pesantren untuk dibayar penuh sekalian uang dari Reses.

“Pak Ilham, Bu Sri, Siti Miya, Midad dan Listin terlanjur udah saya kasih masing – masing Rp 500 ribuan an, setelah mendapat penjelasan dari pihak Tata Usaha BLK Jember barulah kami mengerti, tapi tidak apa-apa, sudah terlanjur”,Pungkasnya. (bas/Bi)

One thought on “Peserta Pelatihan Ribut Uang Transport, Pihak Pesantren ‘Miss Komunikasi’

Komentar ditutup.