Diduga Kualitas Proyek Kertosari Pagowan Meragukan, LSM AMPEL Soroti Pekerjaan CV. Marcella
Lumajang, BintangEmpat.com – Proyek penunjukan langsung (PL) peningkatan jalan pagowan-kertosari dari dinas pekerjaan umum dan tata ruang (DPUTR) kabupaten lumajang yang dimenangkan CV Marcella dengan nilai kontrak Rp 199.347.000.00 diduga “Ngawur” pasalnya pekerjaan pasangan batu pada pondasi jembatan bahan materialnya menggunakan sisa bongkoran bangunan lama.
Melalui humas DPUTR media ini sempat konfirmasi terkait boleh tidaknya bahan material (batu) dari sisa bongkaran lama digunakan kembali pada proyek yang bukan pekerjaan rehabilitas, pihaknya mengatakan bawasanya hal tersebut sudah dibongkar dan sudah dibenahi.
“Informasi dari sampean sebelumnya sudah kami tindak lanjuti, sudah saya suruh bongkar dan sudah dibenahi,”ujar Subowo humas DPUTR.
Menurut salah seorang pekerja yang tidak mau menyebutkan namanya saat dikonfirmasi apakah pekerjaan pondasi jembatan yang menggunakan bahan material lama sudah dibongkar ulang dan dibenahi, dirinya mengatakan tidak ada pembongkaran sama sekali.
“Tetap menggunakan batu sisa bongkaran, tidak ada perintah pembenahan dari pelaksananya, lagian tidak mungkin dibongkar, karena sudah terpasang bekesting cor mas,”tuturnya.
Selain penggunaan bahan material dari sisa bongkaran bangunan lama, salah satu lembaga dikabupaten lumajang juga menyoroti pegerjaan hotmix (pengaspalan) CV Marcella yang di laksanakan beberapa hari kualitasnya meragukan diduga tidak sesaui spesifikasi ketebalan pada hotmix dan dinilai tipis bahkan sudah mulai terkelupas.
“Pekerjaan hotmic di kertosari Pagowan tipis diduga tak sesaui spesifikasi, dan saat ini sudah yang mulai mengelupas,”ujar Arsyad Subekti Ketua LSM Ampel Lumajang.
Menurutnya, (read) Arsyad Subekti, saat dilokasi menyayangkan proyek tersebut yang mana pengawasnya diduga teledor dalam memantau pekerjaan sehingga patut diduga lalai dalam pengawasannya, iya meminta pada dinas agar uang rakyat yang di pakai untuk proyek, benar benar dilaksanakan dengan baik sehingga masyarakat merasakan manfaat progam pekerjaan tersebut.
“Ada temuan seperti ini pengawasnya kemana saat pekerjaan, kog diam saja. Jangan dibiarkan saja seperti ini, ini yang di pakai uang rakyat dan harus di nikmati manfaatnya oleh rakyat, jangan seenaknya saja,” ucapnya dengan nada geram.
Lebih jauh Arsyad meminta dinas atau PPK agar tidak asal asalan memberikan proyek Pekejaan Langsung (PL) pada CV yang tidak berkompeten baik mengerjakan rekontruksi pekerjaan jalan karena pekerjaan peningakatan jalan rentan di soal masyarakat dikarenakan kwalitas pekerjaan jelek dan cepat rusak lagi tidak selang waktu yang lama.
Sementara mustakim pelaksana sekaligus ayah dari atas nama pemilik CV Marcella saat dikonfirmasi pihaknya mengelak jika tidak ada pemasangan bahan material sisa bongkaran, terkait pekerjaan hotmix itu bukan kesalahan kami melainkan dari AMP.
“Tidak ada pasangan batu dari sisa bongkaran bangunan lama itu tidak benar, untuk pekerjaan pengaspalan (hotmix) bukan kesalahan kami sepenuhnya, melainkan dari AMP,”pungkasnya.
*Tim