Akhlak Gus Miftah Vs Penjual Es Teh

9 Desember 2024 BintangEmpat .Com

Caption: Ziwa

Akhlak Gus Miftah Vs Penjual Es Teh

Ditulis oleh : Ziwa

Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal sebagai Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Miftah mundur usai ucapannya yang menghina penjual es teh viral hingga memunculkan desakan pencopotan dirinya.

Dari peristiwa ini, Ada hal yang menarik yang patut kita contoh dari akhlak Gus Miftah, yaitu:

Honesty: Yaitu Kejujuran. Gus Miftah dengan jujur mengakui kesalahan-nya. Sebaik-baiknya manusia adalah mengakui kesalahan dan tidak mengulanginya, sikap ksatria inilah yang jarang ditunjukan oleh para pejabat-pejabat kita.
Apologize: Yaitu Memohon maaf. Gus Miftah dengan rendah hati langsung mendatangi rumah penjual es teh tersebut dan memohon maaf. Ini sikap yang luar biasa, sebagai pejabat istana dan orang dekat Presiden Prabowo Subianto, ia tidak gengsi atau malu.
Responsible, Yaitu Bertanggung jawab. Gus Miftah sudah menunjukkan akhlak yang mulia, tak hanya minta maaf, ia juga memberikan hadiah Umroh sekeluarga penjual es teh, mungkin ini adalah sebagai bentuk pertanggung jawaban yang sekaligus sebagai upaya untuk memulihkan nama baik si penjual es teh, walaupun penjual es teh sudah memaafkan.
Introspection: yaitu Introspeksi atau koreksi terhadap perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan. Padahal Gus Miftah bisa melakukan pembenaran-pembenaran namun upaya itu tidak dilakukan, bahkan diluar dugaan Gus Miftah malah mundur dari jabatan sebagai utusan khusus Presiden. Inilah akhlak yang jarang sekali kita jumpai ketika pejabat melakukan kesalahan dan mundur dari jabatannya. Untuk sikap ini saya memberikan aplous angkat topi yang setinggi-tingginya.

Demikian sekilas kesimpulan yang bisa kami gambarkan atas peristiwa antara Gus Miftah Vs Penjual es teh, bahwa seorang pemimpin atau pejabat harus mempunyai jiwa ksatria ‘HIRA’ yaitu Honesty, Introspection, Responsible, Apologize.

Tulisan ini dibuat oleh penulis sebagai pengingat untuk diri penulis, kita semua dan terkhusus untuk pejabat pemerintah yang notabene sebagai abdi rakyat atau pelayan rakyat agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi *Red.