BERITA TERBARUHUKUMOPINI

“Mati Suri” Dana Miliaran BUMDes Wonocempokoayu Akan Dilaporkan ke Polda Jatim

Lumajang, BintangEmpat.com – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang tak lain untuk meningkatkan dan memberi manfaat bagi perekonomian desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dan memperkuat kemandirian ekonomi desa, namun tidak dengan BUMDes Wonocepokoayu, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, yang selama ini pengelolaannya diduga Mati Suri dan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seperti yang dikatakan salah seorang warga setempat, sebut saja Dayu, beberapa program usaha/proyek yang dikelolah BUMDes semisal, jual beli pupuk pertanian, tempat penyablonan, cafe, pengelolaan produksi keju serta tempat pangkas rambut, pengelolaannya terkesan tidak sehat, pasalnya sejak dari awal sampai sekarang tidak pernah beroperasi.

Baca Juga: Diduga Lalai Wisata Pemandian Alam Selokambang Makan Korban

“Sangat disayangkan program yang ditunggu masyarakat untuk bisa membantu kesejahteraan warga desa tidak lah sesuai harapan, semua program yang dikelolah BUMDes seperti bermasalah dan tidak sehat dalam pengelolaannya, terkesan tanpa ada perencanaan yang matang,” ujarnya, Senin, (22/04/24).

Tidak berhenti disitu saja, hal senada juga dikatakan Eko, kurangnya pengawasan dan pendampingan dari pemerintah desa terhadap pengelolaan BUMDes Wonocepokoayu, usaha simpan pinjam pun dengan modal miliaran rupiah juga sudah mengalami pailit (bangkrut), seperti tidak ada keseriusan dalam pengelolaan program Bumdes.

Baca Juga: Diduga Lalai Wisata Pemandian Alam Selokambang Makan Korban

“Pemerintah Desa seperti tidak ada keseriusan dalam pengelolaan dan upaya menjalankan program usaha dari Bumdes, buktinya mesin kelola kejunya juga diambil sama pak inggi pak, dibawa pulang,” ujarnya.

Sementara Kepala Desa Wonocepokoayu Sutiyo yang sangat sulit ditemui dikantornya maupun saat dihubungi via selulernya untuk dikonfirmasi, melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Wonocepokoayu Supa’at membenarkan terkait beberapa program usaha BUMDes juga simpan pinjam yang bangkrut karena tidak laku dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Komunitas Lingkar Nusantara Dukung Prabowo Subianto

Menurutnya, ekonomi Desa Wonocepokoayu sempat kocar-kacir setelah masa tanam balsa dari dana KUR Bank BNI, dan BRI senilai 8 miliar macet.

“Mangkrak karena tidak laku dampak dari pandemi Covid-19, sehingga banyak masyarakat kita yang kerja ke luar jawa usaha buat nutup modal yang di pinjam, dan itu sudah dilaporkan pailit tinggal aset-aset yang ada ini,” tutur Supa’at.

Disinggung Siapa bendaharanya dan butuh anggaran berapa setiap bidang usaha yang dikelolah oleh BUMDes, Supa’at seakan bingung dan mengarahkan agar media ini bertemu dengan dirinya dan Kepala Desa terlebih dahulu.

Baca Juga: Kejanggalan Kasus Pembacokan Anggota TNI di Lamongan

“Untuk pasti berapa anggarannya saya kurang paham, kalau bisa jangan diangkat dulu beritanya mas, ayo kita ketemu dulu, juga dengan Pak Kades, karena mau dapat dana penyegaran dari provinsi untuk memulai usaha baru sambil nunggu pengembalian dari nasabah yang dulu,” tulisnya sambil memelas melalui pesan selulernya.

Menyikapi adanya dugaan penyimpangan pengelolaan Dana BUMDes bermasalah yang menelan anggaran hingga miliaran rupiah, Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Nasional Komando Aspirasi Rakyat (GENCAR) yang beralamat di Kabupaten Jember, Chris mengatakan, jika persoalan itu dibiarkan, akan menjadi contoh buruk bagi desa lainnya, pihaknya bersama tim akan melakukan pemantauan dan sudah mengumpulkan bukti-bukti penunjang untuk pelaporan, bahkan dengan pimpinan pusat di lembaganya juga sudah koordinasi.

Baca Juga: Polres Gresik Amankan Tersangka Pembunuhan di Desa Pranti, Berikut Detailnya

“Kami sudah mempersiapkan surat pelaporan kami ke Polda Jatim atas dugaan penyimpangan anggaran tersebut, bahkan beberapa hari terakhir hasil pemantauan kami di lapangan menemukan adanya dugaan penggelapan anggaran BUMDes untuk pembuatan kandang kambing senilai 25 juta yang diperjual belikan lagi oleh oknum perangkat desa, insyaallah dalam minggu ini setelah kami bersurat, kami akan lakukan jumpa pers dengan teman-teman media,” pungkasnya.

*Bi