Debat Panas Ustad Novel Bamumin Vs Ade Armando, Ini Kata Damai Hari Lubis
Mengulas Perdebatan di Stasiun TV Kompas antara Ustad Noval Bamumin (UNB) Vs Ade Armando (AA) pada Kamis, 5 Juli 2020, Pukul 17.00 WIB.
Oleh : Damai Hari Lubis.
Ade Armando ternyata yang Doktor Ilmu Politik Kalah kelas dari Sang Ustad yang hanya aktifis, selain UNB, menguasai duduk permasalahan bahwa Pancasila sudah final berjumlah 5 Sila pada 18 Agus 1945, sehingga tidak perlu dimasalahkan lagi, tidak perlu diperas-peras lagi, jangan dikutak katik lagi kembali.
UNB menyatakan bahwa Pancasila diperas menjadi trisila lalu diperas lagi menjadi ekasila, lalu eka sila menjadi bermakna Ketuhanan Yang Berkebudayaan yakni sebagai Gotong Royong sudah selesai, sekedar sejarah, terbukti pada materi pidato Bung Karno saat dekrit 5 Juli 1959, bahwa isi pidato Bung Karno selain menerbitkan Dekrit Pembubaran Konstituante dan Penggantian UUD 1950 kembali kepada UUD 1945, juga mengatakan sebagai pesan Jasmerah, bahwa Piagam Jakarta 22 Juni 1945 adalah sebagai nilai historis dari pada Pancasila.
Artinya Pancasila yang saat itu sampai dengan saat ini, sudah dipangkas atau mengilangkan 7 kata dari pada Hasil Perjanjian Jakarta Charter atau Piagam Jakarta telah final sebagai Ideologi Negara RI tepatnya Pada 18 Agustus 1945.
Lalu kalau disimak hanya ada pertanyaan kontroversial ala ‘ jebakan betmen ‘ dari AA Sang Doktor kepada Aktivis 212 UNB ; “Jadi menurut anda Soekarno itu penganut komunis ? “. Jawabannya adalah lugu sederhana namun lebih pintar dari Dr. AA Sipenanya.
Apa jawab UNB atas pertanyaan divide et impera tersebut ; ” Saya tidak menyatakan Soekarno PKI. Hanya Soekarno penggagas Nasakom “.
Selebihnya nampak AA pucat pasti ketika UNB pakai jurus ” berlagak Begok ” bahwa sdr AA ini sambil menunjuk layar tepat ke wajah AA ; ” ini dia ( AA ) sudah berapa kali dilaporkan karena menista agama dan ulama. ” AA yang hanya berani maya melalui TV Kompas kemarin Minggu Sore, 5 Juli 2020 nampak melongok diam dan rona wajah bak manusia baru jadi mayat.
*Opini ditulis oleh: Damai Hari Lubis, Ketua Aliansi Anak Bangsa