BERITA TERBARU

LITERASI DIGITAL KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA – PROVINSI SUMATERA UTARA

LITERASI DIGITAL
KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA – PROVINSI SUMATERA UTARA

Jumat, 19 November 2021, Jam 09.00 WIB
Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.
H. Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Provinsi Sumatera Utara menjadi keynote speaker dalam webinar dengan tema besar KETARAMPILAN DIGITAL DI ERA PANDEMI yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.
Dr. Nur Kholisoh, M.Si., menjelaskan kecapakan digital yang perlu dimiliki di masa pandemi, meliputi kecakapan dalam menggunakan aplikasi yang mendukung, kecakapan menggunakan aplikasi digital marketing, kecakapan menggunakan aplikasi untuk membuat konten-konten kreatif, serta kecapakan menggunakan aplikasi bidang keuangan dan perbankan. Kemampuan penting di era digital, meliputi sistem penyimpanan data digital, cloud computing, kemampuan membaca data, kecerdasan buatan, serta UX desain. Dr. (Cand). Siska Armawati Sufa, S.Sos., M.I.Kom., menjelaskan cara positif dan kreatif di internet, antara lain hanya gunakan internet untuk mengakses dan membagikan sesuatu yang positif, selalu perbarui dan manfaatkan fitur yang ada di internet, tidak membagikan data pribadi, serta buat jejak digital yang baik dengan tidak curhat di ruang digital atau mengakses konten yang bertentangan dengan hukum.
Tetti Hearwati Tambunan, S,Pd., menjelaskan kemampuan atau kecakapan digital masyarakat untuk bisa menyaring agar konten positif saja yang disebar. Juga, menjaga betul untuk tidak memproduksi konten yang tidak bermanfaat atau malah memicu disintegrasi persatuan bangsa atau agama. Selanjutnya, bisa menjaga hak privasi dan menghormati karya cipta orang lain. Kalau mengutip karya orang lain, misalnya, mesti mencantumkan sumbernya dengan jelas. Kalau semua pihak bisa saling mengontrol, maka kebebasan berekspresi yang terkendali akan mudah diwujudkan. Webinar diakhiri dengan key opinion leader, oleh Adhit “Element” sebagai Musisi yang memberikan sharing session, mengenai pentingnya masyarakat saat ini untuk mempunyai keterampilan yang sesuai dengan passionnya di era pandemi. Pandemi membuat masyarakat menjadi lebih menggali kemampuan diri sendiri. Gunakan media sosial untuk yang positif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Tinggalkan Balasan