BERITA TERBARUHUKUMPERISTIWA

Proyek Siluman Resahkan Warga, Pemkab Tutup Mata

Redaksi BintangEmpat.com, Sumatera Utara – Proyek siluman pembangunan saluran irigasi Batangilung Bondar Gunung Manaon (BGM) terbengkalai, para petani resah, lokasi tepat di areal persawahan Desa Sababangunan, Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Paluta.

Menurut keterangan dari masyarakat adanya proyek yang terbengkalai di areal persawahan Desa Sababangunan terkesan diabaikan.

Sorot: Oknum Para Kejaksaan Negeri Paluta Kepergok

Tim investigasi media ini Pada 13-09-2019 untuk melaksanakan investigasi dan melihat secara Langsung. Setelah ke lokasi benar adanya proyek yang ditinggalkan begitu saja dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

SOROT JUGA : Pungli Di Samsat Pacitan

Dari keterangan warga yang saat itu ada dilokasi mengatakan, “Sebelum adanya proyek ini, aliran air masih bisa mengalir walaupun tidak begitu lancar, namun setelah adanya proyek dengan kondisi begini, aliran air benar-benar terputus, hingga sampai saat ini kami tidak bisa menanam padi lagi, ” ucap seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Dengan waktu yang sama, juga dijumpai seorang ibu bernama Rm Harahap, menceritakan bahwa proyek ini uda cukup lama ditinggal. “Bukan hanya aliran air yang terputus, namun badan jalan dari Sababangunan menuju desa Gunung Manaon juga terputus untuk kendaran roda dua, semua hasil panen kebun kami harus dipikul untuk melewati aliran air dan jalan yang terputus ini, ” keluhnya.

BACA: Angel Hamil Kades Lecari Dipolisikan

Menurut dari salah satu sumber PPL PALUTA yang saat itu dihubungi melalui telepon yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, “Bahwa kelompok tani yang resah akibat terputusnya aliran air ini antara lain, di desa kecamatan portibi Poktan desa Gunung manaon 1 Saba Jae, Saba Julu, Makmur, Hasambi, Khasambi dengan luas baku 180 ha, desa Sipirok yaitu Poktan Batang Pane, Rimni Tahi, Sipirok Tani, total luas 90 ha. Untuk kecamatan Padang Bolak, desa Sababangunan dengan 3 POKTAN, yaitu GARUGUR, SUKAMAKMUR, KENARI dengan total 155 hektar.

Para petani ini sangat resah akibat gagalnya proyek ini, dan berharap kepada pemerintah supaya segera membangunnya kembali, juga kepada penegak hukum supaya mengaudit dan mengusut tuntas masalah proyek ini.

Soleh Hasibuan pengawas saluran Irigasi Batangilung yang saat dihubungi melalui telpon selukarnya mengatakan, “Proyek ini terkendala karena belum ada dana. ”

*(Harahap Kuro Kuro).

Komentar ditutup.