BERITA TERBARU

Perbedaan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H

Bismillahirrahmanirrahim

Perbedaan Idul Fitri 1 Syawal sering terjadi, walaupun tidak selalu terjadi setiap tahun. Hal ini disebabkan perbedaan hadits yang dipakai (antara sempurnakan bilangan bulan dan perhitungkan atau perkirakan posisi hilal).

Sebenarnya sama-sama menggunakan rukyat (Bahasa Arab: melihat atau berpendapat). Perbedaannya yang satu menggunakan rukyat bil ‘aini (melihat dengan mata inderawi), dan yang satu rukyat bil ‘aqli (melihat dengan mata pikiran). Keduanya sulit dipertemukan seperti
meyakini sesuatu dengan melihatnya (seeing is believing) dan meyakini sesuatu dengan mengetahuinya (knowing is believing). Umat Islam perlu menyikapi perbedaan dengan sikap dewasa dalam beragama. Pemerintah perlu berada di tengah dengan mengayomi semua pihak,
dan tidak mengambil posisi tunggal.

  1. Idul Fitri adalah ibadah berdasarkan keyakinan sesuai dalil naqli dan ‘aqli. Maka kepada Kaum Muslimimin untuk menunaikan Shalat Idul Fitri sesuai keyakinannya masing-masing tanpa merusak silaturahim dan ukhuwah Islamiyah.

  2. Sesuai amanat Konstitusi Pemerintah harus mengayomi rakyat warga negara dengan memberi kebebasan menjalankan ibadat sesuai keyakinannya masing-masing.

  3. Karena posisi bulan pada Kamis 20 April 2023 masih di bawah imkan al-ru’yah maka tidak perlu diadakan Rapat Istbat yang hanya menghabiskan anggaran negara.

  4. Adalah kepemimpinan hikmah berdasarkan Pancasila (kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan) utk mengumumkan bahwa pada tahun ini ada dua keyakinan tentang Idul Fitri: 21 April 2023, dan 22 April 2023. Silakan umat memilihnya sesuai keyakinan dan tetap merayakan ldul Fitri dalam semangat ukhuwah Islamiyah.

  5. Pemerintah menghormati dan mengayomi keduanya dengan mengizinkan fasilitas umum digunakan utk shalat Idul Fitri pada kedua hari tersebut.

SELAMAT IDUL FITRI 1 SYAWAL 1444 H

*Ditulis oleh: M. Din Syamsuddin.