BERITA TERBARU

LITERASI DIGITAL KABUPATEN SAMOSIR – PROVINSI SUMATERA UTARA

LITERASI DIGITAL
KABUPATEN SAMOSIR – PROVINSI SUMATERA UTARA

Senin, 15 November 2021, Jam 13.00 WIB
Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.
Gubernur Sumatera Utara H. Edy Rahmayadi menjadi keynote speaker dalam webinar dengan tema besar MELAWAN UAJARAN KEBENCIAN DI DUNIA MAYA yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.
Jika merujuk pada data yang ada Indonesia sendiri mempunyai presentase sebagai netizen paling tidak sopan. Secara presentase terdapat 47 persen hoaks dan penipuan, 27 persen ujaran kebencian dan 17 persen diskriminasi. Dalam mencegah itu semua menurutnya netizen Indonesia harus serta merta menggunakan bahasa yang sopan. Internet sehat adalah ara berperilaku yang beretika saat mengakses suatu informasi dari internet, selain itu juga pengguna internet yang sehat tidak melakukan aktifitas internet yang melanggar hukum seperti pelanggaran hak cipta, hacking dan mengakses konten illegal (Konten Dewasa), menurut Marianus Simanihuruk Kepala SMAS St. Mikhael Pangururan Kabupaten Samosir.
Drs.M.Islam,M.Si mengatakan keberadaan generasi milenial bertepatan dengan tumbuh pesatnya teknologi web.2.0 dimana muncul jejaring media sosial yang tumbuh subur diiringi dengan munculnya smartphone, dan berkembangnya teknologi internet. Itu sebabnya generasi milenial disebut sebagai generasi yang melek teknologi. Perubahan sosial budaya adalah suatu variasi dari cara hidup masyarakat yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kultur, demografi, ideologi, ataupun karena adanya penemuan-penumuan baru di masyarakat, ujar Reynold Panjaitan, S.Pd Wakil Kepala SMP Negeri 2 Pangururan. Webinar diakhiri dengan Key Opinion Leader Tya Yustia sebagai Content Creator dan TV Presenter yang memberikan sharing session, melawan ujaran kebencian di dunia maya. Dan selalu ingat bahwa apa yang kita posting di media digital akan meninggalkan jejak digital dan bisa dilacak. Penggunaan emoticon juga seharusnya digunakan

Tinggalkan Balasan