BERITA TERBARUPENDIDIKAN

Pilpres 2019 Dibayangi Goro-goro

 

 

 

Gus Zakky Beberkan : “Benarkah Pilpres 2019 Dibayangi Goro-goro”

BintangEmpat.Com, Sarangan, Jawa Tengah- Benarkah Pilpres 2019 dibayangi goro-goro ? Kekhawatiran itu memang ada disebagian benak hati rakyat Indonesia, bayang-bayang itu adalah kekhawatiran terjadinya konflik horizontal dari dampak pilpres 2019 tahun ini.

Tokoh spiritualis Kyai.M.Muzakkin (Gus Zakky) yang juga pengasuh pondok pesantren khusus rehabilitasi sakit jiwa, pecandu narkoba, mantan preman dan anak jalanan “Dzikrussyifa’ Asma’berojomusti” Lamongan Jawa timur, terawang,
“Bayang-bayang konflik atau goro-goro itu manusiawilah, tapi janganlah berlebihan, apalagi sampai pesimistis dan takut menghadapinya.
Sebab kita ini negara besar dan negara pemberani, dulu hanya dengan kekuatan bismillah bambu runcing mampu mengusir penjajah dari tanah ini,yaitu dengan cara merapatkan barisan, memperkokoh kerukunan bangsa dan kekuatan do’a”,
Tuturnya, saat ditemui awak media seusai memberikan ceramah dalam rangka isro’ mi’roj roj di Sarang, Jawa tengah, Rabo, (03/04/2019).

Banyak orang mengatakan Indonesia akan diambang chaos dan huru-hara, indikasi kearah sana mulai terasa dalam tahun politik ini, perbincangan di dunia maya dan nyata telah menjurus kepada perdebatan yang saling hujat dan menyerang dengan melakukan ujaran kebencian, tidak pandang itu sesama anak bangsa, sesama agama, sesama organisasipun, bila memang beda pilihan politik, pasti akan mereka sikat habis, pendapat demikian sah-sah saja, tapi jangan berlebihan, pesan Gus Zakky, Pria yang juga ketua pusat BPAN RI (Badan Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia) dan ketua umum JCW (Jatim Corruption Watch)Provinsi Jawa timur ini.

Akhir-akhir ini negeri kita dipenuhi oleh berita yang sangat ekstrim, baik gangguan, kecaman dan pelarangan terhadap aktifitas masyarakat yg ingin menyampaikan aspirasi dan sikap politiknya masing-masing. Banyak kalangan memprediksi situasi akan semakin meningkat seiring semakin dekatnya Pilpres 2019 ini,
Perpecahan dan keterbelahan masyarakat nampaknya tidak akan dapat dihindarkan lagi, berdasarkan analisis penglihatan mata bathin,kondisi kritis ini khawatir akan mulai meledak, Indonesia akan mengalami situasi sebagaimana yg diprediksi oleh Maharaja Prabu Jayabaya yaitu Goro-goro.

Gus Zakky menjelaskan, Goro-goro itu adalah situasi huru-hara atau chaos dimana dalam situasi ini terjadi konflik horisontal antar anak bangsa yang sulit diatasi dengan cara-cara biasa, situasi kacau balau, kekuasaan lumpuh, dan berlaku hukum rimba.

“Goro-goro” berpotensi menyebabkan rusaknya sendi-sendi kehidupan: sosial, ekonomi, budaya, politik, pendidikan, keamanan. Lumpuh dalam situasi seperti ini segala kemungkinan dapat terjadi, tapi semoga di Negeri kita ini tidak terjadi, kita harus tetap optimis untuk membangun bangsa ini,

Para pakar dan spiritualis banyak yang berpendapat, Penyebab munculnya potensi “goro-goro” adalah mungkin sebab pilpres 2019 ini hanya memunculkan 2 pasangan capres-cawapres (paslon), hal ini yang menyebabkan masyarakat terbelah menjadi 2 kubu yang saling berhadapan, dengan Situasi yang sangat rentan konflik, sebab bila paslonya diatur dan harus lebih dari dua pasangan, mungkin hal ini akan lebih baik dan bisa damai,
maka peluang terjadinya “goro-goro” sangat tinggi dan mudah, kekuatan kedua kubu bisa dibilang seimbang, faktor penyulut sangat banyak, bukan tidak mungkin situasi chaos dan goro-goro ini dapat dihindari, antisipasi harus dilakukan oleh semua pihak, maka perlu ditelusuri penyebab utama dari potensi goro-goro ini.

Jika salah menganalisis dan mengambil tindakan antisipasi justeru akan mempercepat dan memperparah goro-goro yg akan terjadi.

Ada juga yang berpendapat lain, penyebab utama terjadinya ketegangan yg memicu munculnya potensi “goro-goro” kali ini adalah aturan dalam UU Pemilu tentang Parleamentary Treschold (PT) yg mensyaratkan dapatnya paslon maju dalam pilpres dengan dukungan perolehan 20% kursi DPR RI atau 25% suara pada pemilu sebelumnya. Aturan inilah yg akhirnya menyebabkan timbulnya keruwetan politik yg berpotensi bermuara pada terjadinya “goro-goro”.

Sebenarnya sebagian besar pakar dan ahli menyatakan bahwa aturan tersebut tidak masuk akal dengan berbagai argumen. Beberapa warga negara juga telah melakukan Judicial Review (JR) di MK. Dan konon kabarnya MK juga telah selesai menggelar serangkaian persidangan terkait JR ini. Melihat kuatnya argumen dan urgensinya masalah ini semoga MK akan mengabulkan gugatan penghapusan PT 20% tersebut,

Kita percaya apapun yang terjadi dan siapa dalang provokator kekacauan di negeri ini, TNI dan POLRI yang kita banggakan bersama, pasti akan bisa mengatasinya, tentu dengan dukungan dan partisipasi semua lapisan masyarakat Indonesia,

Selain itu, disela-sela ceramahnya isro’ mi’roj Gus Zakky juga mengajak warga bangsa seusianya peringatan ini agar tingkatkan persatuan, perangi berita hoax yang mengancam kerukunan bangsa, adapun dalam rangka untuk mengantisipasi agar di negeri ini tidak terjadi goro-goro dan kekacauan,
“Pertama, kwalitas iman dan taqwa kita kepada Allah harus ditingkatkan,
Kedua, menyadari bersama bahwa bahwa dalam pemilihan itu pasti ada yang menang dan yang kalah,
Ketiga, bahwa yang terpilih menjadi presiden dan yang tidak itu adalah taqdir Allah,
Ke empat, Jangan mudah di provokatori, jangan percaya issue yang menyesatkan yang menakut-nakuti bahwa nanti sesudah pilpres ini ada kekacauan atau goro-goro, kita ini orang beriman, ayo kembali keajaran yang benar yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits, contohlah kehebatan pendiri bangsa ini dan para tokoh spiritualis seperti Mbah wali songo dalam menyebarkan agama yang santun dan bijaksana,
Kelima, jaga persatuan dan kesatuan bangsa karena pada hakekatnya kita semua ini adalah bersaudara,
Ke enam, Seringlah berziarah ke makam waliyullah agar selalu ingat akan kematian dan hidup ini agar jadi barokah sehingga negeri ini bisa menjadi negara yang damai, gemah ripah loh jinawi, adil makmur, baldatun Thoyyibatun warobbun ghofur,
Dan jangan lupa jalankan sholat lima waktu sesusai pesan isro’ mi’roj roj yang kita peringati ini, pungkasnya.
(MM/Kiki).