BERITA TERBARU

LITERASI DIGITAL KABUPATEN ASAHAN – PROVINSI SUMATERA UTARA

LITERASI DIGITAL
KABUPATEN ASAHAN – PROVINSI SUMATERA UTARA

Selasa, 23 November 2021, Jam 09.00 WIB
Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.
Sebagai Keynote Speaker Gubernur Provinsi Sumatera Utara yaitu, H. Edy Rahmayadi dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
Webinar membahas tentang KEBEBASAN BEREKSPRESI DI DUNIA DIGITAL oleh para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.
Kebebasan berekspresi adalah hak setiap orang untuk mengemukakan pendapat atau gagasan dan menyebarluaskan dengan cara apapun baik melalui lisan, tercetak maupun melalui internet. Kebebasan berpendapat merupakan salah satu HAM yang dimiliki oleh setiap warga negara dan ini merupakan hak konstitusional yang dijamin oleh negara. Di dalam sebuah negara demokratis, kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah salah satu aspek terpenting untuk melihat kualitas demokrasi di negara tersebut. Salah satu negara demokratis, Indonesia berwenang untuk mengatur dan melindungi pelaksanaan HAM. Pembatasan hak atas kebebasan berekspresi menurut hukum islam antara lain, melakukan bullying, ujaran kebencian, dan permusuhan atas dasar suku, agama, rasa tau antargolongan. Selain itu, menyebarkan konten yang benar tetapi tidak sesuai tempat dan atau waktunya. Langkah yang harus diperhatikan dalam berekspresi di media sosial diantaranya, posting hal yang bermanfaat, hindari postingan permusuhan, hindari postingan ujaran kebencian, sopan dan santun, menurut Leli Hasanah Hasibuan, S.Pd.I., M. Pd sebagai Dosen STITA Al-Bukhary Labuhan Batu.
Dr. H. A. Ali Imran Sadiq, S.A.P., M.Adm.SDA sebagai Widyaiswara Kementerian Agama memaparkan anak-anak makin mudah untuk memasuki dunia online. Para orang tua dihimbau untuk membantu anaknya belajar berperilaku yang pantas dan aman ketika berinternet, bukan hanya mengajari tentang situs mana yang aman dan pantas diakses. Frans Padak Demon sebagai Konsultan Media Internasional menjelaskan, dampak negatif yang mengancam gen alpha antara lain, berkurangnya rentang perhatian dan konsentrasi, kurang sosialisasi secara tata muka tetapi umumnya lewat dunia maya, ancaman kurang mampu bahagia, dan kurangnya kreativitas dan imajinasi. Key Opinion Leader oleh Tenny Clemenstine sebagai Influencer menambahkan, salah satu contoh kebebasan berekspresi di media sosial seperti penggunaan meme, tagar, serta menulis status dimedia sosial, blog atau sejenisnya.

Tinggalkan Balasan