LITERASI DIGITAL KABUPATEN LABUHAN BATU – PROVINSI SUMATERA UTARA

BERITA TERBARU

LITERASI DIGITAL
KABUPATEN LABUHAN BATU – PROVINSI SUMATERA UTARA

Selasa, 30 November 2021, Jam 09.00 WIB
Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.
H. Edy Rahmayadi., sebagai Gubenur Provinsi Sumatera Utara menjadi keynote speaker dalam webinar dengan tema besar KETERAMPILAN DIGITAL YANG WAJIB DIKUASAI yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.
Drs. M. Islam, M.Si., menjelaskan kemampuan digital yang wajib dikuasai di era digital, antara lain menguasai bahasa asing, menulis, menyelesaikan masalah, menggunakan microsoft dan aplikasi desain, public speaking, pekerja tim, serta manajemen waktu. Tujuan dan komponen kemampuan yang terdapat pada kemampuan digital, antara lain analisis data, media sosial, serta kemampuan digital pendukung, seperti marketing konten. I Gede Putu Krisna Juliharta, S.T., M.T., menjelaskan jenis penipuan online, meliputi penipuan uang muka, penipuan antivirus, penipuan lowongan kerja, pemasaran melalui telepon, penipuan pembelian di internet, penipuan di jejaring sosial, serta penipuan cek palsu. Tips anti penipuan di media sosial, antara lain jangan sembarangan berbagi data pribadi, buat pin yang aman dan ubah secara berkala, selalui perbarui perangkat lunak gawai, serta waspada saat mengklik tautan.
Mulia Fadly Nst, SKM., MM (KKKL)., menjelaskan masyarakat memiliki peran utama dalam menangkan hoax atau berita bohong. Karena tujuan akhir hoax diproduksi diperlukan moral dan etika yang baik. Tips membedakan informasi hoax, meliputi tidak mudah percaya dengan judul dan cek alamat bandingkan infromasi dengan situs referensi resmi, cek kredibilitas narasumber dan selidiki sumber dalam berita, cek dan ricek gambar pelengkap berita, serta ikut dalam grup anti hoax di media sosial. Webinar diakhiri dengan key opinion leader, oleh Dio Hapsari sebgai Influencer dan TV Host yang memberikan sharing session, mengenai pintar mengakses internet dengan menggunakannya sebaik mungkin. Jangan sampai ruang digital membuat masyarakat menjadi lupa diri dan terkena tindak pidana UU ITE. Asah keterampilran digital sesuai minat dan bakat yang dimiliki.

Tinggalkan Balasan