BERITA TERBARUPERISTIWA

Diduga Salah Paham Puluhan Oknum TNI Aniaya Polisi

Dipicu Salah Paham Diduga Puluhan Oknum TNI Aniaya Polisi dan Hancurkan Mapolsek Pahae

Pungutan Liar Di Samsat Disorot LBH PETA

BintangEmpat.Com – Diduga salah paham antara anggota TNI dan Personil Mapolsek Pahae Julu berujung penganiayaan dan penghancuran Kantor Mapolsek Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara.

Kronologis kejadian yang dihimpun Kamis (27/2/2020) sekira pukul 08.00 Wib, Kapolsek Pahae Julu AKP. Ramot.S Nababan,SH, Aipda David Simatupang dan Brigadir Dodi Sianturi mengatur arus lalu lintas, karena ada kemacetan diakibatkan terbaliknya 1 ( satu ) unit truk fuso ditengah jalan.

Jemput Paksa Anak Kiai Cabuli Santri, Polisi Dihalangi

Kapolsek coba menelepon crane untuk mengevakuasi truk fuso yang terbalik tersebut, tidak beberapa lama crane tersebut datang dan mengevakuasi truk tersebut, kemudian personil polisi tersebut kembali mengatur arus lalu lintas.

Mengantisipasi kemacetan tersebut maka diberlakukan jalur 1 ( satu ) arah, tidak beberapa lama melintas 1 ( satu ) unit mobil Avanza warna Hitam mengambil jalur berlawanan, personil polisi coba menghampiri mobil tersebut dan bertanya.

“ Bapak mau keman “.

kemudian salah seorang penumpang mobil berpakaian tentara turun dan berkata.

“Kau tidak sopan ngomong ya, aku Komandan Kompi ‘danki’ “ sambil mencekik AKP Ramot dan dilanjutkan menampar kepalanya.

Kongkalikong Oknum Kades, Mulai Hamili Warganya Hingga Penjarakan Wartawan

Usai itu oknum tentara tersebut berjalan berdampingan dengan korban dan korban menjelaskan bahwa personil polsek dan masyarakat sudah susah payah untuk mengatur lalu lintas.

Kemudian oknum tentara tersebut kembali mengatakan, “ Kau ngomong masa nggak sopan “, merasa kesal korban berkata “ kulapor kau nanti, masyarakat ini saksi “,

Seketika oknum tentara tersebut hendak memukul kembali Ramot, Brigadir Dodi dan Serka Gozali menarik oknum tentara tersebut keatas dengan tujuan untuk mengamankan karena sudah dikejar massa, yang pada saat itu berkata, “ Sini kau, Kami udah capek“. akhirnya oknum tersebut pun pergi.

Modus Umum Para Oknum Polisi Menggali Tambang Duit

Sekitar pukul 13.00 Wib, Ipda Bangun Siregar dan Aiptu Velberik Sitompul berangkat dari Polsek Sipirok menuju Polres Tapanuli Utara (Unit Laka Lantas) di Tarutung guna mengurus santunan jasa raharja dari Keluarga Kapolsek Sipirok AKP Hermasnyah.

Tepat pukul 14.00 Wib korban terjebak macet di Jalinsum Sipirok – Tarutung, tepatnya Desa Pangaloan Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara.

Pelaku Pembunuhan Mertua Sekda Lamongan, Leher Ditusuk Tiga Kali

Melihat keadaan macet, Velberik turun dari mobil hendak melihat penyebab kemacetan dan begitu turun , korban melihat dari arah Tarutung adanya 2 (dua) orang Anggota Polri (berpakaian dinas dan berpakaian preman) berlari menuju arahnya menanyakan “Kenapa Lae” namun kedua personil tersebut tidak menjawab dan terus berlari.

Tiba – tiba dari arah yang sama Ramai datang anggota TNI – AD berpakaian dinas dan preman dengan membawa senjata laras panjang dengan berlari dan langsung melakukan penganiayaan terhadapnya, secara membabi buta.

Bangun Siregar, teman korban yang berada dalam mobil dipaksa keluar lalu dipukuli secara membabi buta sehingga terjatuh.

Dugaan Pungli Dinas Pendidikan Paluta

Tidak berapa lama datanglah anggota TNI – AD (Bhabinsa Pahae Jae Marga Harahap) yang lain, yang mengenal korban dan segera melerai serta menyelamatkan kedua korban sambil mengatakan “orang ini dari Sipirok” sehingga para pelaku berhenti memukuli kedua anggota Polri. Kedua korban pun langsung dilarikan Babinsa tersebut kerumah bidan terdekat.

Lihay Yoitube Kami

Data yang dihimpun yang menjadi korban diantaranya :

  1. AKP. Ramot S. Nababan, SH ( Kapolsek Pahae Jae ), mengalami rasa sakit pada pipi sebelah kiri.

  2. Ipda. Bangun Siregar ( Kapos Lantas Polsek Sipirok Polres Tapsel), mengalami luka memar dan bengkak di mata sebelah kanan dan mengeluarkan darah, rasa sakit pada rahang sebelah kanan .

  3. Aiptu Velberik Sitompul ( Anggota Sat Lantas Polres Tapsel ), mengalami luka pada pelipis sebelah kanan.

Virus Corona, Arab Saudi Stop Umrah

  1. Aipda David Marganti Simatupang ( Brigadir Polsek Pahae Jae ) mengalami sakit pada pergelangan kaki sebelah kanan, luka benjolan dibelakang telinga sebelah kanan.

  2. Brigadir Dodi B. Sianturi, SH ( Brigadir Sat Sabhara Polres Taput ), mengalami luka gores pada tangan sebelah kiri, luka gores pada punggung sebelah kiri. 6. Edi Susanto, Lk, 30 tahun, wiraswasta, Islam, Tap. Selatan (supir /pengemudi).

  3. Ricardo Loves Sitompul (Brigadir Polsek Pahae Jae), mengalami rasa sakit pada bagian perut.

Kantor Polsek Pahae Jae kaca pecah-pecah dan seluruh perlengkapan kantor hancur hingga isi ruangan.

Menurut warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut, puluhan oknum TNI yang melakukan penganiayaan dan pengrusakan berpakaian dinas lengkap membawa senpi laras panjang dan berpakaian preman berkisar 20 orang.(RED/KTN).

Janda Dengan Dua Anak Lumpuh Dan Buta Kisahnya Menyayat Hati

(*)