Proyek Pengembangan SPAMS Desa Taman Ayu, Diduga Jadi Ajang Korupsi

BERITA TERBARUHUKUM

Lumajang, Bintangempat.com – Demi tercapainya pelayanan air bersih dan sanitasi melalui pengelolaan yang mandiri berbasis masyarakat berkembang dan berkelanjutan dengan dukungan peningkatan kinerja secara profesional, Pemerintah melalui program lanjutan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), membentuk Kelompok Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP SPAMS) yang menjadi kepanjangan desa untuk penyedia air bersih, dan menyadarkan masyarakat pedesaan untuk berkontribusi terhadap keberlangsungan KP-SPAMS itu sendiri dalam mengelola penyediaan air bersih, yang juga termasuk dalam perawatan jaringan, penyediaan meteran serta penambahan jaringan perpipaan, secara mandiri.

Penyalahgunaan Dana Covid-19 Diancam Hukuman Mati

Namun program yang sangat bermanfaat ini kerap dijadikan proyek oleh oknum-oknum yang sengaja untuk memperkaya diri sendiri maupun kelompok. semisal yang terjadi di desa Taman Ayu Kecamatan Pronojiwo, KP SPAMS yang rencananya melakukan pengembangan penyedia air bersih dan sanitasi ternyata harus beralih fungsi menjadi proyek pemeliharaan dan perbaikan perpipaan, melalui anggaran Dana Desa (DD) tahun 2019 sebesar Rp 50 Juta.

“Dalam Musdes sebelumnya dianggaran melalui DD sebesar Rp 50 juta, untuk pengembangan, namun saat pelaksanaan anggarannya ternyata hanya cukup untuk pemeliharaan dan perbaikan saja”,Ujar Sukardiono selaku Ketua KP SPAMS Desa Tamanayu Kecamatan Pronojiwo.

Awal permasalahan ini mencuat karena ada keluhan warga yang sangat berharap pengadaan air bersih tersebut bisa sampai ketempatnya yang bersebelahan dengan dusun Krajan yang bertempatan keberadaan bangunan tandon air bersih tersebut, setelah ada perencanaan pengembangan ditahun berikutnya, warga cukup senang, namun hingga dua tahun terakhir pipanya tidak kunjung sampai.

“Katanya tahun 2019 mau dikembangkan ke dusun kami, tapi ternyata hanya perbaikan saja, sebenarnya kalau perbaikan dan perawatan bisa diambilkan dari uang swadaya yang ditarik dari masyarakat”,Keluh warga yang segan menyebutkan identitasnya.

Diduga Pengiriman Kayu Hutan Lindung, Masih Terjadi

Keberadaan tandon air bersih yang dibangun melalui program Pamsimas tahun 2018 lalu, terletak didusun Krajan RT 16, RW 06, Desa Tamanayu Kecamatan Pronojiwo, air bersih yang ditandon tersebut dialirkan ke rumah warga dari pipa induk yang diarahkan ke selatan RT 16, turun ke RT 13 dan diteruskan ke RT 20 yang menuju RT 21, sedangkan yang ke arah utara RT 13, dan berakhir di RT 12. dan keseluruhan masuk diwilayah dusun Krajan Desa Tamanayu.

Sementara Eko Widianto selaku bendahara pengurus KP SPAMS Desa Taman Ayu, menjelaskan dari pagu yang sudah dianggarkan sebesar Rp 50 juta, melalui DD tahun 2019 untuk pengembangan yang kemudian beralih perbaikan, ternyata dirinya hanya menerima pencairan sebanyak dua tahap dari Tim Pelaksana yang tak lain adalah LKMD.

“Saat pencairan yang menyerahkan uangnya kepada kami melalui Tim Pelaksana sebanyak dua tahap”, Terangnya.

Diakui pula oleh Eko Widianto, meski pagu anggaran yang direncanakan sebesar Rp 50 juta, namun dirinya sebagai bendahara pengurus KP SPAMS hanya menerima pencairan anggaran total RP 15.275.000 (Lima belas juta dua ratus tujuh puluh lima ribu).

“Awalnya dikasih uang tunai sebesar Rp 10 juta, dan tahap selanjutnya Rp 5 juta 275 ribu”, Jelentrehnya.

Dalam pengakuannya, Eko Widianto, mendapat penjelasan dari Tim pelaksana anggaran 50 juta tersebut dipotong 20 % dengan rincian PPN 11,5%, Dan yang 8,5% untuk pembuatan prasasti, ATK, dan lain-lain, sehingga anggarannya menjadi 40 juta, kemudian dipotong lagi untuk membayar kekurangan atau hutang yang saat itu pengakuan Eko tidak tahu menahu.

“Dipotong 20% dan untuk bayar ini dan itu, sehingga sisanya 15 jutaan itulah yang diberikan kepada kami, ya terpaksa kami belanjakan sesuai anggaran saja”, Pungkasnya.

(Wawan/Tim)

 

Komentar ditutup.