BERITA TERBARUHUKUM

Mahasiswa Tewas Enam Polisi Diperiksa Mabes Polri

 

 

Redaksi BintangEmpat.Com, Jakarta – Diketahui,  Randi, Mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara  (Sultra), yang tewas akibat peluru yang menembus dari ketiak kirinya tembus ke dada kanannya, pada saat demo di DPRD Provinsi Sultra beberapa hari lalu, kini kasus dan prosesnya ditangani Mabes Polri.

Berita Terkait : Mahasiswa Randi Tewas Terkena Tembakan Peluru Senpi

Tim investigasi Polri mengungkap ada 6 anggota polisi yang membawa senjata api (senpi) saat demo mahasiswa di DPRD Sultra yang berujung ricuh. Keenam anggota polisi ini diperiksa Propam Polri terkait tewasnya mahasiswa karena tertembak.

Baca Pusaran Buzzer Grup WhatsApp STM

“Kami tetapkan enam anggota jadi terperiksa karena saat unras membawa senjata api,” ujar Kepala Biro Provost Divisi Propam Mabes Polri, Brigjen Hendro Pandowo, Kamis (3/10/2019).

Baca Amien Rais: Kebijakan Jokowi Pro China, Oposisi Lebih Bermartabat

Polisi itu membawa senjata laras pendek jenis SNW dan HS. Tim investigasi masih memeriksa keenam polisi dari Polda Sultra dan Polres Kendari. Keenam polisi itu berinisial DK, GM, MI, MA, H dan E.

Baca Puan Maharani Jadi Ketua DPR, Novel: Buat Saya Musibah

“Ini kita dalami kenapa senjata itu dibawa saat pengamanan unras, padahal sudah disampaikan kapolri untuk tidak bawa senjata,” katanya.

Tim Mabes Polri menelusuri penembak mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sultra. Randi dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan senjata saat pengamanan demo mahasiswa.

Baca Demo DPR Hari Ini, Jokowi: Jangan Rusuh

Dalam olah TKP di Jalan Abdullah Silondae, Kendari, polisi menemukan tiga buah selongsong peluru di saluran drainase di depan kantor Disnakertrans Sultra, Sabtu (28/9).

Randi tewas tertembak dalam demo berujung bentrok dengan polisi di depan gedung DPRD Sultra, Kendari, Kamis (26/9). Gabungan tim dokter forensik yang melakukan autopsi memastikan Randi tewas karena terkena tembakan senjata api.

Kapolres Lumajang Tabuh Genderang Perang

Ketua Tim Forensik dr Raja Alfatih Widya, yang melakukan autopsi, membenarkan lubang pada dada Randy akibat tembakan. “Tidak ada peluru lagi, tapi itu dipastikan dari senjata api,” ujar Raja, Jumat (27/9). (*).

Komentar ditutup.